NIKMATI MALAM TAHUN BARU DI YOGYA ; Dangdutan, Koesplusan, Demo Lukisdan Orasi Budaya

KR (Yk) BANYAK tempat di Yogyakarta yang menggelar pesta menyambut masuknya Tahun Baru pada Rabu malam ini (31/12). Diberbagai sudut tempat tertutup dan terbuka panggung-panggung hiburan telah siap menyajikan berbagai pentas kesenian baik ditonton secara gratis maupun dikenakan tarif.
Dari sekian banyak event sebagian masyarakat ada yang memilih untuk nongkrong dan menikmati malam Tahun Baru di hotel dan cafe, baik bersama keluarga maupun kelompok. Di Bamboo Resto & Music Jalan Veteran No 19 Yogyakarta, malam Tahun Baru akan dihibur oleh empat artis dangdut ternama Yogyakarta yaitu Pungky Juwita, Yona Santika, Lynda Elyana dan Novita Anjel. Mereka akan diiringi oleh Orkes Melayu Bolobolo.

Menurut Marketing Bamboo Resto & Music, Wahono, sebelum puncak acara bersama pedangdut kegiatan akan diisi oleh penampilan musik oleh grup 93 Yard dengan vokalis Dwvi dan Popy. Selain itu akan diadakan pula berbagai lomba seperti lomba joged dangdut dan kuis pembagian doorprize.
Di Hotel Melia Purosani, misalnya akan menggelar event dengan tema Fiesta on Board, yakni konsep pesta di atas kapal pesiar. Pesta ini dapat diikuti dengan harga Rp 1.550.000 nett, sudah termasuk semalam menginap di kamar deluxe, makan pagi untuk 2 orang, santap malam untuk 2 orang dengan menu-menu internasional, plus pesta tutup tahun untuk 2 orang.

Menurut Public Relations Dyah Retno Wikan menjelaskan, di sepanjang koridor menuju Amarta Ballroom, prefuction dan ruangan di dalam area Amarta Ballroom akan didekor dengan nuansa kemegahan kapal pesiar. Acara yang dapat dinikmati pun sangat atraktif seperti tari-tarian kabaret dan atraksi bartender show.
Yusi di Hotel Sahid

Di Hotel Sahid Jalan Babarsari akan dimeriahkan oleh acara Koesplusan bersama penyanyi Yusi dan Solo Fans Band. Acara bertempat di Parangkusumo Hall. Sesi pertama saya akan tampil mulai pukul 19.00 hingga 21.00 diiringi oleh Solo Fans Band. Setelah itu sesi kedua mulai pukul 21.00 hingga tengah malam Solo Fans Band yang tampil total, kata Yusi.

Sedangkan di Time Out Cafe & Resto yang terletak di Jalan Perumnas No 250 Mundu Catur Tunggal, tampaknya acara malam tahun Baru sudah dibooking oleh Jogja Otomotif. Mereka akan menikmati sebuah acara music live dan menyaksikan langsung acara puncak Tahun Baru dari berbagai negara melalui televisi layar besar. “Selain tim Jogja Otomotif, Time Out Cafe & Resto juga masih tetap menerima pengunjung lainnya yang ingin menikmati malam Tahun Baru, kata Marwan, bagian Marketing Time Out Cafe & Resto.
Cafe yang belum lama berdiri ini, selain menyajikan menu-menu spesial juga menggelar event musik yang bekerja sama dengan JogjaHole, kelompok band dari berbagai daerah. JogjaHole memiliki program yang disebut Arisan Band yaitu program kerja yang pada dasarnya ditujukan untuk menggairahkan semangat band-band indie agar dapat menyalurkan apresiasinya di bidang musik.

Selain itu ada program Grand Project yaitu sebuah event musik sekaligus gathering yang tujuan utamanya memperkenalkan Sixteenhole.com beserta JogjaHole kepada insan musik ataupun komunitas indie yang lainnya. Masih banyak program dari JogjaHole yang akan disosialisasi, setelah beberapa waktu diresmikan di Time Out Cafe & Resto.

Di TBY

Menyambut pergantian tahun 2009, sejumlah seniman dan pekerja seni menggelar kegiatan Seniku tak Berhenti Lama di Taman Budaya Yogyakarta, Rabu (31/12) mulai pukul 15.00 hingga Kamis (1/1).
Koordinator acara, Yuswantoro Adi, menyebutkan kegiatan berupa gelar budaya dilengkapi dengan demo melukis dari para seniman besar seperti Djoko Pekik, Suatmadji, Hari Budiono, AC Andre Tanama, Nasirun, Kartika Affandi, Samuel Indratma, Arahmaiani, Yuswantoro Adi, Dyan Anggraini, dan perupa lainnya. Para seniman muda juga menggelar workshop seni grafis, kartun, gambar kaos, pembuatan kartu ucapan dan akan bertindak sebagai konsultan seni, seniman Hery Dono.

Kata Yuswantoro, seorang seniman juga menyuguhkan acara pijat artistik. Sebuah pijat yang melancarkan melukis, kuratorial agar bisa cepat laku. Pijat ini tidak hanya untuk para perupa yang terlibat, barangkali pengunjung juga bisa merasakan faedah dari pijat ini, ujarnya.

Acara dibuka dengan melukis bersama pada empat bidang kanvas selebar 500 x 200 cm secara kolaboratif melibatkan puluhan pelukis. Juga dari Jogja Mural Forum antara lain dengan menghias rombong bakso, Sitok Srengenge membacakan puisi, disertai dengan banyolan dari komunitas Conthong yang dikoordinatori Nano Asmorodono. Di penghujung acara, budayawan Gunawan Muhammad dan sineas Garin Nugroho akan mempersembahkan orasi budaya. (Cdr/Rsv/Ewp)-g

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Lowongan Kerja Parsley

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir