PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI DI KOTA ; Kurangi Ketergantungan pada TPAPiyungan

YOGYA (KR) - Pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta butuh biaya sebanyak Rp 1,8 miliar per tahun untuk sewa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan. Pada-hal dalam beberapa tahun lagi kapasitas TPA tersebut akan penuh sehingga mulai saat ini harus dilakukan upaya mengurangi ketergantungan dengan TPA, salah satunya pengolahan sampah.

“Kalau Yogya sudah bersih, rapi dan nyaman banyak yang ingin datang ke kota ini untuk liburan dan darmawisata. Para pengunjung akan menginap, membeli makanan dan oleh-oleh serta menggunakan transportasi. Dampaknya sangat banyak terhadap masyarakat. Kalau kuthone resik rejekine apik,” kata Walikota Yogya Herry Zudianto di depan peserta Sosialisasi dan Pelatihan Pemilahan Sampah Secara Mandiri yang Berbasis Masyarakat, Rabu (21/1) di Aula Kelurahan Pringgokusuman Kecamatan Gedongtengen.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Pringgokusuman bekerja sama dengan Yayasan Lestari. Hadir dalam acara itu Ir Hadi Prabowo dan Suyana (Badan Lingkungan Hidup Kota), Camat Gedongtengen Drs Zenni, Lurah Pringgokusuman Saptohadi SIP, Ketua LPMK Pringgokusuman H Kustamhadji MBA dan warga, digelar selama dua hari Rabu-Kamis (21-22/1).
Lebih lanjut Walikota mengatakan banyak yang bisa dilakukan untuk menjaga alam dan lingkungan, di antaranya mengelola sampah, menghemat air dengan membuat banyak peresapan air, menggalakkan penghijauan di pekarangan-pekarangan kosong dan pemakaian sepeda untuk aktivitas sehari-hari.
“Bagaimana situasi lingkungan pada masa mendatang kalau tidak mulai saat ini kita kelola dengan baik. Mari kita wariskan lingkungan dan alam yang sehat untuk anak cucu kita kelak. Jangan sampai ulah kita terhadap alam sekarang ini menjadi petaka bagi generasi,” ucap Herry Zudianto.
Dari 23 RW se-Kelurahan Pringgokusuman baru satu RW yakni RW 22 Notoyudan yang sudah melakukan pemilahan dan pengolahan sampah oleh Komunitas Noto Karep. Namun dalam pelaksanaannya belum bisa berjalan optimal karena belum semua warga melakukannya. (Nik)-z

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir