Polisi Monitor Hotel dan Objek Wisata

HARIAN JOGJA - SLEMAN: Menjelang perayaan malam Tahun Baru 2009, aparat Polres Sleman bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Sleman terus meningkatkan pengamanan di sejumlah titik yang dianggap rawan serta pengamanan di berbagai objek wisata di Sleman. Kepala Satuan Pengamanan Pariwisata (Pampar) Polres Sleman, AKP Fajarini mengatakan, selama perayaan Tahun Baru 2009, ada beberapa lokasi wisata yang terus dipantau dan dijaga, diantaranya Desa wisata Kembangarum, gardu pandang Trumpon, gardu pandang Kaliurang, Tlogo Putri, Kaliadem dan Taman kuliner Condongcatur. Petugas akan kita sebar di berbagai titik itu mulai Rabu (31/12) pukul 19.00 WIB hingga selesai, terangnya.

Selain melakukan operasi pengamanan, Sat Pampar juga akan melakukan monitoring di beberapa hotel dan penginapan di Sleman. “Monitoring tersebut dilakukan sebagai rangkaian dari operasi pengamanan di objek wisata, mengingat kawasan Sleman banyak memiliki tempat penginapan maka tindakan monitoring ini dikhususkan untuk mengontrol keamanan kegiatan yang dilakukan di hotel dan penginapan tersebut, terangnya.
Sementara, pada perayaan malam Tahun Baru 2009, Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Sleman juga akan menerjunkan dan menyiagakan anggota dan sukarelawan di beberapa titik rawan. Penempatan anggota Palang Merah Indonesia (PMI) dilakukan bersama jajaran terkait seperti aparat Polres Sleman dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Sleman.
Kepala PMI Cabang Sleman, Mulyanto menyatakan, pihaknya menerjunkan seluruh personil dan relawan yang dimiliki untuk ikut siaga selama berlangsungnya perayaan malam tahun baru di wilayah Sleman. Menurutnya, fokus penjagaan anggota PMI dilakukan di pusat keramaian, khususnya di beberapa titik yang dianggap rawan kecelakaan.
Beberapa pos tersebut di antaranya di Pakem sebagai jalur utama bagi wisatawan yang hendak menuju ke Kaliurang, Ambarrukmo Plaza sebagai pusat perbelanjaan, Jombor sebagai jalur jalan raya antar kota. Sementara pos utama di Denggung akan dijadikan sebagai pusat pelayanan induk, jelasnya.
Ditambahkan Mulyanto, penjagaan yang dilakukan kali ini berbeda dengan penjagaan pada perayaan malam tahun baru tahun sebelumnya. Selain jumlah personil yang dikerahkan lebih banyak yaitu mencapai 32 orang, penjagaan kali ini tidak menggunakan tenda, melainkan dengan menggunakan mobil ambulans. Diharapkan dengan menggunakan mobil ambulans tersebut penjagaan akan mampu menjangkau area jauh lebih luas dibanding hanya berdiam di pos dengan tenda.  Kecelakaan dapat terjadi dimana saja, ujar Mulyanto.
Sebagai persiapan, Mulyanto menyatakan PMI cabang Sleman juga telah menyiapkan 200 kantong darah yang bisa digunakan jika terjadi kondisi darurat. Meskipun persiapan darah tersebut bukan hanya diperuntukkan pada saat tahun baru saja, namun penyediaan kantong darah sudah menjadi kebutuhan pokok PMI yang bertugas sebagai penolong kecelakaan. “Meski biasanya tidak pernah terjadi kecelakaan yang fatal, dan hanya kecelakaan kecil yang tidak banyak membutuhkan tranfusi darah, namun kita tetap siaga, pungkasnya.

Oleh Rina Wijayanti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor