TREND BARU MANFAATKAN TARIF MURAH ; Waspadai Penipuan dengan Ponsel

YOGYA (KR) - Akhir-akhir ini muncul tipuan jenis baru yang dilakukan melalui telepon seluler. Pihak penelepon mengaku sebagai teman lama, berlagak sok akrab, dan mengaku sebagai anggota kepolisian.
Apabila penerima telepon terkecoh, sambil mengiyakan, misalnya sambil menyebut Oh, ini si Usrok ya? dia akan menjawab ya. Lalu penelepon akan segera menanyakan berbagai kondisi penerima telepon, sekarang bekerja di mana, rumahnya di mana dan sebagainya, kata praktisi teknologi informasi, Drs Wing Wahyu Winarno MAFIS Ak, kepada KR, Rabu (7/1). Secara tidak sadar, penerima telepon memberikan keterangan lengkap dirinya. Keterangan inilah yang akan dimanfaatkan si penelepon untuk melakukan penipuan.

Biasanya, menurut Wing, aksi dilakukan dengan alasan pura-pura bisa membantu memecahkan masalah, entah penipuan, atau kehilangan barang, atau menjualkan mobil, atau calon korban mau membeli tanah dan sebagainya. Ujung-ujungnya, penerima telepon harus menyerahkan barangnya, atau uang muka ke rekening tertentu. Bahkan tidak menutup kemungkinan penerima telepon sudah masuk ke dalam daftar korban perampokan, katanya.

Drs Wing Wahyu Winarno, yang juga dosen STIE YKPN, mengaku beberapa kali menerima telepon dari orang yang mengaku sebagai teman lama yang kini berdinas di satuan kepolisian. “Karena saya tahu orangnya cuma menipu, biasanya malah saya kerjain. Saya ajak ngobrol sampai pulsanya habis banyak dan sudah barang tentu saya beri keterangan palsu semua, ujarnya.
Menurut Wing, para penelepon ini memanfaatkan tarif murah yang ditawarkan oleh berbagai operator seluler. Oleh karena itu, Wing berpesan agar masyarakat waspada terhadap telepon yang mengaku teman lama dan mengaku bekerja di kepolisian.

Bahkan yang lebih lucu lagi, tambah Wing, si penelepon tidak mau menyebut nama, tetapi langsung menyebut tugasnya adalah sebagai reserse atau intel, yang mestinya harus dirahasiakan. Bahkan kalau intel beneran, dihajar sampai babak belurpun tidak mengaku. Lha ini belum apa-apa sudah mengaku dulu, paparnya. Kalau warga masyarakat ada yang mengalami kejadian serupa, disarankan mencatat nomor teleponnya dan memberitahukan kepada orang serumah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan sebaiknya segera laporkan ke kantor kepolisian terdekat. (Rsv)-f

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir