Usung Tema Unik, Hotel Manjakan Tamu
YOGYA (KR)-Malam pergantian tahun disambut hotel-hotel di Yogyakarta dengan berbagai acara yang memanjakan tamu hotel. Masing-masing hotel mengusung tema-tema tertentu yang bertujuan memberikan kesan atau pengalaman tersendiri yang tidak bisa dilupakan oleh tamu hotel. Liburan akhir tahun di Yogyakarta di warnai tingkat hunian hotel baik berbintang maupun hotel melati yang penuh.
“Kami sengaja mengusung tema ‘Balining Jogja’ untuk melewati detik-detik pergantian tahun. Tujuannya agar tamu hotel kami memiliki kesan tersendiri tentang Jogja yang unik, dengan ragam budayanya,†kata General Manager Incharge Hotel Santika Jogja Agus Suyatna kepada KR di sela kemeriahan perayaan tahun baru di Yogyakarta Room Hotel Santika.
Selain disuguhi berbagai atraksi seni asli Yogyakarta seperti siteran, campursari, tamu hotel juga dihibur dengan lawakan dari MC Gareng Rakasiwi dan Jonet serta musik band. “Setiap tahun, tema yang kami usung memang berbeda, namun tetap nuansa lokal Yogya kami tampilkan,†kata Agus Suyatna didampingi Public Relations (PR) Hotel Santika Jogja Fera Leonidya.
Meski berlangsung sederhana perayaan tahun baru di Hotel Quality Yogyakarta sudah terlihat mulai pukul 20.00 WIB. Mengambil tema ‘Street Festive’, pengunjung disuguhi aneka hiburan, antara lain pentas sexy dancer ‘dadakan’ yang dilakukan oleh anak kecil usia antara 6-12 tahun. GM Grand Quality Istidjab Danunegoro didampingi Asisten PR, Tri Sutami mengatakan, mereka sengaja memilih konsep seperti ini, untuk mengurangi image yang berkembang di masyarakat kalau merayakan tahun baru di hotel harus mengeluarkan biaya mahal.
Situasi berbeda tampak di Hotel Sheraton Yogyakarta. Mengambil konsep ‘Fabulous Las Vegas New Years Party’, acara yang diikuti sekitar 300 pengunjung tersebut datang memakai pakaian ala party di Las Vegas. Mataram Grand Ballroom tempat acara berlangsung, disulap bak ‘Las Vegas’ yang penuh dengan kemeriahan dan hiburan.
Sementara di The Cangkringan Jogja menggelar nuansa Jogja Tempo doeloe. Acara ini banyak dihadiri sejumlah tokoh masyarakat. Acara yang dipandu Ayu Cornelia dan Setiawan Tiada Tara menampilkan musik, dekorasi masa lalu dan unik. Tampak hadir sejumlah wisatawan asing.
Hotel Sahid Yogyakarta menyambut malam pergantian tahun untuk para tamunya dengan pesta kebun dengan tema ‘Sarayo go for Green’. PR Hotel Sahid Setyowati mengatakan, meski tidak dalam bentuk party, pengunjung menikmati suguhan hiburan lewat penampilan band yang membawakan lagu-lagu Koes Plus.
Di Hotel Ruba Graha, perayaan tahun baru dilakukan di pelataran hotel ditandai dengan berbaurnya tamu hotel maupun masyarakat umum. Menurut GM Ruba Graha, Deddy Pranowo Eryono, ia bersyukur perayaan malam tahun baru di hotel-hotel maupun di tempat umum di Yogyakarta berlangsung lancar. Deddy yang juga Sekretaris Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan tingkat hunian hotel di Yogyakarta pada akhir tahun sangat menggembirakan. Bahkan ia memperkirakan tingkat hunian hotel meningkat daripada tahun-tahun sebelumnya. “Hal ini terlihat dari penuhnya hotel berbintang dan hotel melati di Kota Yogyakarta, demikian pula dari laporan yang kami terima penginapan di kawasan Kaliurang serta Parangtritis juga dipesan oleh pengunjung,†kata Deddy. Begitu juga dengan wisma, serta desa wisata menjadi pilihan untuk berwisata masyarakat. (Apw/*-9/M-1/Rsv)-f
“Kami sengaja mengusung tema ‘Balining Jogja’ untuk melewati detik-detik pergantian tahun. Tujuannya agar tamu hotel kami memiliki kesan tersendiri tentang Jogja yang unik, dengan ragam budayanya,†kata General Manager Incharge Hotel Santika Jogja Agus Suyatna kepada KR di sela kemeriahan perayaan tahun baru di Yogyakarta Room Hotel Santika.
Selain disuguhi berbagai atraksi seni asli Yogyakarta seperti siteran, campursari, tamu hotel juga dihibur dengan lawakan dari MC Gareng Rakasiwi dan Jonet serta musik band. “Setiap tahun, tema yang kami usung memang berbeda, namun tetap nuansa lokal Yogya kami tampilkan,†kata Agus Suyatna didampingi Public Relations (PR) Hotel Santika Jogja Fera Leonidya.
Meski berlangsung sederhana perayaan tahun baru di Hotel Quality Yogyakarta sudah terlihat mulai pukul 20.00 WIB. Mengambil tema ‘Street Festive’, pengunjung disuguhi aneka hiburan, antara lain pentas sexy dancer ‘dadakan’ yang dilakukan oleh anak kecil usia antara 6-12 tahun. GM Grand Quality Istidjab Danunegoro didampingi Asisten PR, Tri Sutami mengatakan, mereka sengaja memilih konsep seperti ini, untuk mengurangi image yang berkembang di masyarakat kalau merayakan tahun baru di hotel harus mengeluarkan biaya mahal.
Situasi berbeda tampak di Hotel Sheraton Yogyakarta. Mengambil konsep ‘Fabulous Las Vegas New Years Party’, acara yang diikuti sekitar 300 pengunjung tersebut datang memakai pakaian ala party di Las Vegas. Mataram Grand Ballroom tempat acara berlangsung, disulap bak ‘Las Vegas’ yang penuh dengan kemeriahan dan hiburan.
Sementara di The Cangkringan Jogja menggelar nuansa Jogja Tempo doeloe. Acara ini banyak dihadiri sejumlah tokoh masyarakat. Acara yang dipandu Ayu Cornelia dan Setiawan Tiada Tara menampilkan musik, dekorasi masa lalu dan unik. Tampak hadir sejumlah wisatawan asing.
Hotel Sahid Yogyakarta menyambut malam pergantian tahun untuk para tamunya dengan pesta kebun dengan tema ‘Sarayo go for Green’. PR Hotel Sahid Setyowati mengatakan, meski tidak dalam bentuk party, pengunjung menikmati suguhan hiburan lewat penampilan band yang membawakan lagu-lagu Koes Plus.
Di Hotel Ruba Graha, perayaan tahun baru dilakukan di pelataran hotel ditandai dengan berbaurnya tamu hotel maupun masyarakat umum. Menurut GM Ruba Graha, Deddy Pranowo Eryono, ia bersyukur perayaan malam tahun baru di hotel-hotel maupun di tempat umum di Yogyakarta berlangsung lancar. Deddy yang juga Sekretaris Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan tingkat hunian hotel di Yogyakarta pada akhir tahun sangat menggembirakan. Bahkan ia memperkirakan tingkat hunian hotel meningkat daripada tahun-tahun sebelumnya. “Hal ini terlihat dari penuhnya hotel berbintang dan hotel melati di Kota Yogyakarta, demikian pula dari laporan yang kami terima penginapan di kawasan Kaliurang serta Parangtritis juga dipesan oleh pengunjung,†kata Deddy. Begitu juga dengan wisma, serta desa wisata menjadi pilihan untuk berwisata masyarakat. (Apw/*-9/M-1/Rsv)-f
Komentar
Posting Komentar