Klomtan Wiji Lestari Panen Padi MSP

HARIAN JOGJA - KALASAN: Sejumlah kelompok tani (klomtan) di Sleman mulai melirik benih padi jenis mari sejahterakan petani atau biasa dikenal dengan nama MSP untuk ditanam di lahan sawah mereka. Selain dianggap mampu memberikan hasil yang lebih baik dibanding padi jenis lain, padi MSP juga mempunyai sejumlah keunggulan, terutama tahan terhadap berbagai cuaca serta pengairan yang minim.

Keunggulan padi jenis MSP dibuktikan dengan hasil panen raya yang dilakukan oleh petani di Dusun Dalem, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Selasa (24/2) kemarin. Panen raya padi jenis MSP dilakukan oleh klomtan Wiji Lestari bersama Omah Tani Sleman, lembaga swadaya yang selama ini konsen membantu para petani dalam pengembangan hasil pertanian.

Ketua Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian DIY, Sutjipto Hartowinoto usai mengawali panen raya padi secara simbolis menyatakan mendukung penanaman padi jenis MSP seperti yang dilakukan kkomtan Wiji Lestari. Menurutnya, berbagai keunggulan yang dimiliki padi jenis MSP bisa dimanfaatkan para petani untuk meningkatkan hasil produksi.

“Beberapa keunggulan padi jenis MSP yang tidak dimiliki oleh varietas lainnya ialah jumlah benih penanaman jauh lebih sedikit dibanding dengan jenis padi biasa, sementar hasil panen setiap satu hektare (Ha) mampu mencapai 8-10 ton, sedangkan jenis padi biasa hanya mencapai 5-6 ton saja,” terang Sutjipto. Menurut dia, meski padi jenis MSP belum mendapatkan sertifikasi, namun izin oleh Menteri Pertanian untuk peluncuran dan perkembangannya hingga kini masih dalam proses.

Sementara, Sekretaris Omah tani Sleman, Jatmiko menambahkan, selain hemat benih bibit padi jenis MSP mempunyai sejumlah keunggulan lain yakni harganya setara dengan jenis beras premium seperti jenis rojo lele. Sama seperti ojo lele, jumlah bulir padi MSP dalam satu batang bisa mencapai 350 hingga 500 butir, “Ini menjadi salah satu faktor peningkatan hasil produksi yang tidak dapat dicapai oleh jenis padi lainya,” terang Jatmiko.

Dia juga menambahkan, padi jenis MSP ditanam dengan sistem tanam legowo atau jarak antar tanaman lebih lebar, sehingga otomatis menghemat penggunaan air, terutama saat musim kemarau yang selalu menjadi kendala para petani. (Rina Wijayanti HARIAN JOGJA)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir