BELASAN RUMAH RUSAK ; Angin Lesus ’Mengamuk’ di Siang Bolong

BERBAH (KR) - Angin lesus yang datang beserta hujan deras yang sudah seminggu ini tak pernah turun di Kabupaten Sleman, mendadak mengamuk di siang bolong, Sabtu (21/3) pukul 14.00. Walaupun dilaporkan tidak mengakibatkan korban manusia, namun belasan rumah warga rusak akibat tertimpa pohon besar, masing-masing di Kecamatan Berbah (Sleman Timur) dan Kecamatan Minggir (Sleman Barat).

Di Kecamatan Berbah, angin lesus menyebabkan rumah milik Kistanto (65), warga RT 07 RW 32 Dusun Pocung, Desa Jogotirto rusak berat. Sebatang pohon jati berdiameter 60 cm dan panjangnya sekitar 25 cm jatuh menimpa atap rumahnya dan merusak tembok. Padahal rumahnya ini belum lama dibangun, setelah rusak parah saat gempa bumi 2006 lalu.

Selain rumah, lokasi kandang ayamnya yang tengah dikosongkan juga ikut rusak. Kerugian yang diderita Pak Kistanto sekitar Rp 25 juta. Karena banyaknya rumah yang tertimpa pohon di wilayah Sleman, kami bersama warga, Minggu (22/3) dari pukul 08.00 sampai 14.00 baru dapat membantu memotong pohon jati yang menimpa rumahnya, ujar Kabid Penanggulangan Bencana Alam Dinas P3BA Sleman, Singgih Sudibyo SH, yang didampingi Makwan ST MT (Kasi Operasi).

Untuk menyingkirkan pohon dan membersihkan material rumah milik Kistanto yang hancur, imbuh Makwan, dibutuhkan tenaga hingga 50 orang. Pihaknya bersama dengan Bidang Sosial Disnakersos-KB Sleman telah mengirimkan logistik untuk kegiatan kerja bakti dan juga bantuan bagi keluarga korban.

Selain itu, bagian teras rumah warga Jogotirto lainnya, yakni Samiyatno (65) juga rusak tertimpa pohon jati berdiameter 20 cm, sehingga mengalami kerugian hingga Rp 500 ribu, sambung Makwan.
Sedangkan pada hari dan waktu yang sama di wilayah Kecamatan Minggir, angin lesus yang datang disertai dengan hujan es. Akibatnya enam rumah warga di Desa Sendangsari dan lima rumah warga di Desa Sendangrejo rusak karena tertimpa pohon-pohon besar di dekatnya. Demikian pula dengan kabel listrik di jalan yang ada di sana, banyak yang putus.

Di Desa Sendangsari, rumah yang rusak terutama dialami warga Pedukuhan Parakan Wetan, yakni milik Prapto Suwarno (52), Murdiono (44), Sukardi (65) dan Syamsul Muarif (59). Sedangkan lainnya, rumah milik Muslan (45 tahun, warga Dusun Prayan) dan Wiji (warga Ngepring). Kerugian yang dialami mereka antara Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta.

Di Desa Sendangrejo, rumah yang rusak terbanyak berada di Pedukuhan Jonggrangan I, yakni milik Sukir, Mustari dan Rini. Lainnya milik Wragiyanto (warga Dusun Ngepringan IV) dan Sukiyat (warga Sunggringan V). Kerugian ditaksir antara Rp 500 ribu hingga Rp 3,5 juta. (Sto)-n

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Lowongan Kerja Parsley

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir