Minta Angka Kelulusan Diperbaiki
RADAR JOGJA - GUNUNGKIDUL - Sekolah-sekolah mulai sibuk menghadapi ujian yang dijadwalkan April mendatang. Pelaksanaan unas SMP, 27 sampai 30 April, unas SMA ,20 sampai 24 April. Komisi D DPRD Gunungkidul meminta sekolah membekali anak didiknya menghadapi ujian.
Angka kelulusan harus lebih baik dari tahun lalu. Permintaan tersebut disampaikan Sekretaris Komisi D Imam Taufik. "Jumlah siswa yang tidak lulus unas harus ditekan," pintanya. Hasil ujian tahun 2008 lalu sangat memprihatinkan. Kelulusan SMP hanya 86,75 persen atau 1.353 siswa tidak lulus dari 10.378 peserta. Kelulusan SMA 87,44 persen. Angka tersebut merupakan persentase paling buncit diantara kabupaten dan kota di DIJ.
Sedangkan kelulusan SMK sebesar 87,08 persen. Agar mendapatkan hasil maksimal, Imam mengimbau orang tua dan wali kelas turut berperan aktif mendorong siswa meningkatkan kualitas belajar.
"Semua pihak harus bekerja sama, terutama sekolah dan orang tua," tandasnya. Komisi juga akan memonitor kesiapan sekolah menghadapi unas. Wakil Kepala Bagian Humas SMP 2 Wonosari Tukiman mengungkapkan, konsentrasi sekolah saat ini pada pembinaan murid kelas III.
Pendalaman materi pada sore hari digelar selama dua jam, dari Senin hingga Kamis. Sekolah menyiapkan materi soal sebagai pembekalan menghadapi unas. "Agar siswa tidak bingung dalam mengerjakan ujian nasional," kata Tukiman kemarin. Sekolahnya juga telah membekali siswa dengan uji coba ujian nasional. Kegiatan ini telah digelar Dinas Pendidikan DIJ selama tiga hari untuk tiga mata pelajaran. (hsa)
Angka kelulusan harus lebih baik dari tahun lalu. Permintaan tersebut disampaikan Sekretaris Komisi D Imam Taufik. "Jumlah siswa yang tidak lulus unas harus ditekan," pintanya. Hasil ujian tahun 2008 lalu sangat memprihatinkan. Kelulusan SMP hanya 86,75 persen atau 1.353 siswa tidak lulus dari 10.378 peserta. Kelulusan SMA 87,44 persen. Angka tersebut merupakan persentase paling buncit diantara kabupaten dan kota di DIJ.
Sedangkan kelulusan SMK sebesar 87,08 persen. Agar mendapatkan hasil maksimal, Imam mengimbau orang tua dan wali kelas turut berperan aktif mendorong siswa meningkatkan kualitas belajar.
"Semua pihak harus bekerja sama, terutama sekolah dan orang tua," tandasnya. Komisi juga akan memonitor kesiapan sekolah menghadapi unas. Wakil Kepala Bagian Humas SMP 2 Wonosari Tukiman mengungkapkan, konsentrasi sekolah saat ini pada pembinaan murid kelas III.
Pendalaman materi pada sore hari digelar selama dua jam, dari Senin hingga Kamis. Sekolah menyiapkan materi soal sebagai pembekalan menghadapi unas. "Agar siswa tidak bingung dalam mengerjakan ujian nasional," kata Tukiman kemarin. Sekolahnya juga telah membekali siswa dengan uji coba ujian nasional. Kegiatan ini telah digelar Dinas Pendidikan DIJ selama tiga hari untuk tiga mata pelajaran. (hsa)
Komentar
Posting Komentar