Popularitas SBY di Jogja Ungguli HB X

Sultan Lebih Elektabel Jadi Wapres
RADAR JOGJA - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjadi calon presiden (capres) yang paling populer di mata masyarakat DIJ dibandingkan kandidat lainnya. Bahkan tingkat popularitas mantan Danrem 072/Pamungkas itu mampu mengungguli capres asal DIJ yang juga raja Keraton Jogjakarta Sultan Hamengku Buwono X. "Tingkat popularitas SBY mencapai 42,73 persen. Sedangkan HB X mencapai 33, 91 persen," beber Dirut Cakrawala Nusantara (CN) Consultant Budi Santoso SH LLM saat memaparkan hasil survei popularitas capres dan cawapres dan elektabilitas pasangan capres dan cawapres di Wisma Kagama, kemarin.

Megawati Soekarnoputri menjadi capres yang terpopuler di urutan ketiga setelah SBY dan HB X. Tingkat popularitas ketua umum DPP PDIP itu sebanyak 15, 22 persen. Lalu disusul Prabowo Subianto 3,63 persen, Amien Rais 1,73 persen dan Hidayat Nur Wahid (HNW) 1,56 persen. Sedangkan Wiranto 0,69 persen, Abdurrahman Wahid 0,35 serta Yusril Ihza Mahendra 0,18 persen.

Budi mengungkapkan populasi survei adalah semua warga DIJ yang punya hak pilih. Jumlah responden sejumlah 1.065 orang dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan tingkat kesalahan atau margin of error 3 persen. Metode suvei memakai teknik acak bertahap atas dasar strata. Survei dilakukan di semua kabupaten dan kota se DIJ pada 17-21 Februari lalu.

Dibandingkan menjadi capres, di mata responden posisi HB X lebih populer sebagai calon wakil presiden (cawapres). Tingkat popularitasnya mencapai 38,78 persen, disusul Jusuf Kalla 27,52 persen dan HNW 9,30 persen.

''HB X lebih populer menjadi cawapres ketimbang sebagai capres," ulang Budi didampingi Koordinator Peneliti CN Colsultant Winarta Hadiwiyono dan Unang Shio Peking yang bertindak menjadi moderator.

Dalam kesempatan itu, CN Consultant juga memaparkan tiga pasangan capres dan cawapres yang paling elektabel. Tertinggi duet HB X-HNW 26, 21 persen, disusul SBY-JK 20, 32 persen dan Megawati-HB X 17,67 persen.

Budi lantas membandingkan hasil survei itu dengan survei serupa yang pernah digelar lembaganya pada 25 Oktober-2 November 2008 silam. Tingkat elektabilitas tiga pasangan capres-cawapres itu mengalami peningkatan. HB X-HNW meningkat dari 22,63 persen menjadi 26,21 persen, SBY-JK dari 11,64 persen menjadi 20,32 persen dan Megawati-HB X dari 13,24 persen meningkat menjadi 17,67 persen.

"Percepatan elektabilitas duet SBY-JK mengungguli pasangan lainnya. Bahkan mengalahkan tingkat elektabilitas pasangan Megawati-HB X yang pada survei sebelumnya pasangan ini ada di posisi kedua," terang mantan direktur LBH Jogja ini.

Winarta menambahkan, hasil survei itu juga menunjukkan pasangan paling ideal bagi SBY adalah JK. Sedangkan HNW menjadi pendamping ideal HB X. "Kalau pasangan Megawati yang ideal HB X," paparnya.

Namun majunya JK menjadi capres telah mengubah peta pasangan capres dan cawapres. Dari penelitian itu terungkap HB X dan HNW merupakan tokoh yang paling elektabel menjadi cawapres.

Kehadiran Prabowo Subianto sebagai capres yang dipilih responden disinggung secara khusus oleh Winarta. Dibandingkan tokoh lain, ketua Dewan Pembina Gerindra itu dipersepsikan sebagai orang yang membawa semangat pembaruan. "Sangat sedikit tokoh lain yang dipersepsikan membawa pembaruan. Hanya Prabowo saja yang dipersepsikan seperti itu," katanya.

Sedangkan alasan memilih SBY karena dianggap sukses dalam upaya pemberantasan korupsi. Untuk HB X, selain raja juga menjadi tokoh pengayom dan peduli dengan rakyat.

Pilihan terhadap Megawati lebih karena alasan pengalaman memimpin dan kampanye harga sembako murah yang pernah ditawarkan presiden RI kelima itu dalam berbagai iklan di media. (luf/kus)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir