Tak Diteken Sekprov, 20 Bus Mangkrak

Dewan Tak Ingin JTT Jadi Monopoli
JOGJA - Bantuan 20 unit bus dari Departemen Perhubungan (Dephub) untuk Pemprov DIJ saat ini dalam kondisi telantar. Semua bus itu mangkrak tak terawat di garasi karoseri yang menjadi rekanan Dephub. "Bantuan itu belum dapat dimanfaatkan karena Sekprov DIJ Tri Harjun Ismaji belum bersedia meneken berita acara penyerahan," ungkap Anggota Komisi C DPRD DIJ Sudradjat Selorudjito kemarin.
Temuan itu diperoleh Komisi C usai bersama Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo DIJ Mulyadi Hadikusumo meninjau ke karoseri yang menggarap bus bantuan itu.

Sudradjat menengarai keengganan Sekprov meneken berita acara itu karena melihat 20 unit bantuan bus yang diterima Pemkot Jogja yang dipinjamkan ke pemprov dan dikelola PT Jogja Tugu Trans (JTT) kondisinya rusak. Bus yang dipakai untuk Transjogja itu mengalami kerusakan pada pintu serta air conditioning (AC) nya. Untuk merenovasi membutuhkan biaya tak kurang Rp 100 juta. Bila jumlahnya 20 unit bus diperlukan anggaran sedikitnya Rp 2 miliar.

"Mungkin itu yang menyebabkan Sekprov enggan meneken,"bebernya.

Kondisi yang lain sampai sekarang pemprov belum menganggarkan untuk pengoperasian 20 unit bus tersebut. Mantan ketua DPD PAN Sleman itu minta agar 20 unit bus itu segera diambil. Ia berharap, ke depan ada perencanaan matang dari pemprov. Ia ingin bantuan itu digunakan pemprov untuk mengembangkan jalur baru bagi Transjogja. Namun dia minta agar bus itu tidak diserahkan ke PT JTT. Alasannya, pihaknya tak ingin ada monopoli dalam pengelolaan Transjogja. "Harus ada operator lain yang ditunjuk. Jangan hanya PT JTT. Kita harus hindari monopoli," ungkapnya.

Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo DIJ Mulyadi Hadikusumo mengakui bila berita acara belum diteken atasannya, Sekprov Tri Harjun Ismaji. "Masih banyak kesibukan Pak Sekprov," kilahnya.

Untuk meneken berita acara itu harus gubernur atau Sekprov. Saat ini, Sekprov banyak tugas internal yang tidak dapat ditinggalkan.

Soal pemanfaatan 20 unit bus bantuan itu rencananya akan dipakai untuk pengembangan rute Transjogja. "Kita masih kaji," ucapnya. Soal operator yang diajak kerja sama belum diputuskan. Dinhub dan Kominfo akan berkonsultasi guna membahas bersama DPRD.(kus)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir