HARI INI 584 SD/MI TERIMA SISWA BARU; Jangan Sampai Anak Tak Sekolah

WONOSARI (KR) - Sebagaimana dijadwalkan, Rabu (1/7) pagi ini 584 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Gunungkidul mulai menerima peserta didik baru (PPDB). Tidak seperti jenjang pendidikan lain, persyaratannya hanya usia anak sudah 7 tahun wajib diterima masuk sekolah dasar.

”Jangan sampai anak usia sekolah tapi tidak dapat bersekolah,” kata Kepala Bidang Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar (TK/SD) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Gunungkidul Drs Suryanto MM kepada KR, Selasa (30/6).
Waktu pendaftaran PPDB SD hanya selama dua hari. Tanggal 3 Juli harus sudah diumumkan kepada masyarakat. Kepada semua sekolah hendaknya dapat menampung anak-anak usia sekolah untuk masuk SD untuk mensukseskan wajib belajar 9 tahun.

”Sebenarnya sekarang ini wajar 9 tahun sudah bagus. Justru karena itu jangan sampai ada yang tidak sekolah lagi, sehingga jika wajar 9 tahun sudah tuntas, akan ditingkatkan menjadi wajar 12 tahun,” tambahnya.
Sekarang ini tidak ada kendala lagi untuk program-program pendidikan. Karena pemerintah sudah menyediakan biaya operasional sekolah (BOS) yang memadai, sehingga tidak akan membebani wali murid untuk penyelenggaraan pendidikan.

”Artinya, tidak ada alasan lagi orangtua tidak menyekolahkan anaknya karena tidak mempunyai dana. Bahkan, selain sudah dibantu operasional sekolah, pemerintah juga menyediakan berbagai jenis beasiswa, baik bagi anak berprestasi maupun anak yang tidak mampu, seperti lewat program keluarga harapan,” jelasnya.

Dengan jumlah SD yang begitu banyak memang kecil kemungkinan tidak mampu menampung anak usia sekolah. Tapi yang diperlukan sekarang, semua pihak untuk mampu mendorong warga yang mempunyai anak sekolah untuk menyekolahkan anak-anaknya.
Untuk jumlah sekolah sudah sangat memadai. Bahkan mungkin ada sekolah yang jumlah peserta didik barunya tidak banyak karena letaknya. Terutama untuk sekolah-sekolah daerah terpencil memang dipertahankan keberadaannya.

Tapi jika ada sekolah yang berdekatan dan jumlah siswanya terlalu sedikit, maka akan dipertimbangkan untuk diregroup demi efisiensi pelaksanaan pendidikan.(Ewi)-b

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir