PMK Kota Siapkan 15 Tandon Air

RADAR JOGJA - Hydrant air di wilayah Kota Jogja tidak akan menjadi sumber utama untuk pasokan air untuk pemadaman kebakaran. Khususnya menghadapi bahaya kebakaran selama musim kemarau sekarang ini.

Kantor Pemadam Kebakaran dan Bencana (PKB) Linmas Kota Jogja kini mengandalkan pasokan air di bak-bak penampungan (tendon air, Red) yang dibangun di 15 lokasi.

Sebanyak 15 tandon air ini dianggap mampu memenuhi kebutuhan air sebanyak yang dibutuhkan. Menurut Kepala Kantor PKB Linmas Kota Jogja Sudarsono 15 tandon air itu masing-masing memiliki kapasitas 30 ribu liter permenit."Dengan kapasitas itu, kami sudah tidak mengandalkan lagi hydrant-hydrant air," terangnya kemarin.

Meskipun begitu, pihaknya menjamin akan tetap mempertahankan keberadaan hydrant-hydrant itu. Setidaknya hydrant-hydrant yang terdiri hydrant kota (di jalan-jalan), hydrant lingkungan (kampong-kampung), dan hydrant wilayah (perhotelan dan pusat perbelanjaan) akan tetap dipertahankan keberadaanya untuk antisipasi bahaya kebakaran setiap saat."Kami juga akan menambah jumlah hydrant-hydrant jenis kering di sejumlah wilayah," tambahnya.

Sayangnya, untuk memanfaatkan tendon-tandon air itu, armada mobil pemadam kebakaran sering kali mengalami kendala. Itu karena lokasi tendon-tandon itu berada di wilayah yang ramai lalu lintas. Sehingga, saat melakukan pengisian air terpaksa harus bersaing dengan kendaraan lain.

Di bagian lain, armada pemadan kebakaran yang dimiliki Pemkot Jogja saat ini dianggap sudah memadai untuk menjangkau semua wilayah. Mobil Pemadam Kebakaran (MPK) yang ada saat ini berjumlah sembilan unit, ditambah satu mobil komando, beberapa sepeda motor, dan satu unit mobil tangga. Sayangnya, mobil pemadam kebakaran dengan tangga tinggi senilai Rp 6 milliar milik Pemkot Jogja ini sejauh ini belum pernah dimanfaatkan.

"Kami terus berlatih menggunakan kendaraan itu," janji Kasi Ops PKB Linmas Kota Jogja Pulung Suroyo.

Sayangnya, kesiapan armada itu, lanjut Pulung masih harus diimbangi dengan kesiapan SDMnya. Dari semua armada yang ada, idealnya satu unit mobil harus ditangani satu regu (5 petugas). Khusus untuk mobil tangga, harus dijaga enam petugas. Padahal, setiap hari hanya ada satu regu yang berjaga.(din)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor