Unas Maju, Bimbel Dibanjiri Peminat

RADAR JOGJA - Beberapa lembaga bimbingan belajar (bimbel) di kota Jogja diminati siswa kelas XII SMA/SMK yang ingin mengikuti program intensif menjelang ujian nasional (Unas) Maret mendatang. Unas yang maju satu bulan membuat para siswa tingkat akhir ini melirik bimbel sebagai alternatif untuk menyiapkan materi unas.

Majunya Unas juga diikuti majunya kelas intensif di beberapa bimbel. Kelas intensif persiapan Unas di Lembaga Bimbingan Belajar Primagama yang biasanya dimulai bulan Januari, tahun ini dimulai bulan Desember. Durasi program intensif ini memang ditetapkan tiga bulan sebelum Unas.

"Kami menyesuaikan. Kalau memang Unas maju jadi Maret, kami memajukan juga mulainya paket intensif. Bagi kami pribadi, tidak ada masalah karena materi dan rencana program satu tahun sudah kita susun jauh-jauh hari," ujar Kepala Bidang Marketing dan Humas Primagama Hary Nuryanto kemarin (25/11).

Tahun lalu, program intensif untuk siswa kelas ujung (XII, kelas IX, dan kelas VI) diikuti sekitar 100 ribu siswa di 700 cabang Primagama di Indonesia. "Siswa kami seluruhnya sekitar 300 ribu di seluruh Indonesia. Jadi, 1/3 dari mereka ikut intensif, dan 2/3 ikut program reguler," paparnya.

Sampai saat ini, reservasi untuk program intensif lebih kurang 35 ribu. Jumlah itu diprediksi meningkat menjelang dimulainya kelas. "Apalagi kali ini Unas dimajukan. Kemungkinan masih akan ada kenaikan di tiap cabang. Sekarang ini, rata-rata ada 50 siswa baru yang masuk untuk program intensif," kata alumnus FT UGM ini.

Untuk cabang Primagama di Jogja, Hary mengatakan setidaknya ada seribu siswa yang mengikuti program intensif. "Dibanding kota besar lain di Jawa, jumlahnya rata-rata. Tapi ini lebih tinggi di banding kota lain di luar Jawa," jelasnya.

Majunya kelas intensif persiapan Unas juga dilakukan Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation. Program intensif dimulai satu minggu lebih awal, yaitu 2 November. "Seharusnya, 2 November itu masih masa-masa promosi. Tapi kemarin kami ajukan karena jadwal Unas maju," kata Vincantia Nora, Kepala Ganesha Operation Cabang Yos Sudarso.

Majunya Unas diakui sempat memunculkan kepanikan di kalangan siswa. Hal ini disebabkan belum semua sekolah menyelesaikan materi untuk persiapan Unas. "Unas maju, sementara materi belum selesai disampaikan. Makanya banyak yang mengandalkan bimbel untuk mematangkan persiapan," tuturnya saat dihubungi wartawan.

Kenaikan jumlah peserta program intensif di Ganesha Operation sekitar 15 persen dibanding tahun lalu. Bila jumlah peserta bimbel di Ganesha Operation mencapai empat ribu, setidaknya ada enam ratus siswa baru yang masuk untuk mengikuti kelas intensif.

"Kami membatasi perkelasnya maksimal 30 siswa," ungakapnya.

Selain membuka program intensif persiapan Unas untuk jurusan IPA/IPS, Primagama dan Ganesha Operation juga membuka kelas SMK. Siswa SMK dinilai punya kebutuhan dan kebiasaan belajar berbeda dengan siswa SMA.

"Tidak pas kalau mereka (Siswa SMK dan SMA) dijadikan satu dalam kelas yang sama. kasihan juga siswa SMK karena pelajaran mereka berbeda," kata Nora. Karena itu, Ganesha Operation membuka kelas untuk SMK, yaitu kelas Akuntansi, Teknik, dan Pariwisata. "Untuk teknik, ada dua kelas, sedangkan Akuntansi dan Pariwisata masing-masing satu kelas," terangnya.

Hary menambahkan, siswa SMK juga punya prioritas berbeda dengan siswa SMA. Dengan begitu, penanganan dan metode yang diberikan juga berbeda. "Siswa SMK kan prioritasnya lulus Unas. Sedangkan siswa SMA harus mempersiapkan diri untuk menempuh ujian masuk perguruan tinggi," ujarnya. (luf)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor