Satu-Satu Buang Handuk

Kandidat Balonbup Cawabup Keberatan Dana Pemenangan
GUNUNGKIDUL - Sejumlah tokoh yang diproyeksikan maju dalam Pilkada, mulai 'buang handuk". Biaya yang ditanggung untuk memenangkan Pilkada dirasa terlalu besar, sehingga mereka memilih mengundurkan diri.

Salah seorang kandidat bakal calon wakil bupati dari Partai Keadilan Sejahtera Gunungkidul Imam Taufik, sudah menyatakan pengunduran diri. Dia sangat realistis, eman-eman dengan uangnya. "Saya harus realistis. Tidak mungkin mengeluarkan uang bermiliar-miliar," ujarnya.

Imam sebelumnya masuk dalam bursa calon wakil bupati PKS bersama Arif Wibowo, Barid Hamroni dan Maemun. Dengan mendurnya Imam, tiga nama itulah yang direkomendasikan ke Dewan Pengurus Wilayah.

Pramana, pengusaha yang sebelumnya telah menyatakan diri untuk maju Pilkada dengan jalur independen mengaku sedang mempertimbangkan untuk tidak jadi mencalonkan diri, baik sebagai calon bupati maupun wakil bupati. Ia mengakui, amunisi logistik yang ia punya sangat terbatas. "Saya akan tunda niat untuk maju Pilkada hingga 2015 mendatang," ungkapnya.

Sebagai seorang pengusaha yang tidak mempunyai latar belakang birokrat maupun parpol, Pramana mengaku harus berpikir berulang kali jika berhadapan dengan kandidat-kandidat lain yang mempunyai variabel-variabel tersebut. "Lagipula, saya juga bukan asli putra Gunungkidul. Ini juga harus saya pikirkan," sambung dia.

Jika niatan untuk maju dalam Pilkada 2010 benar-benar batal, ia akan berkonsentrasi penuh dengan beberapa jenis usahanya. Selain mempunyai sebuah SPBU di daerah Gading Playen, Pramana juga merupakan owner dari Bank Perkreditan Rakyat Bumi Karya Pala. "Uang yang seharsunya saya siapkan untuk nyalon, akan saya gunakan untuk mengembangkan usaha saya. Itu akan lebih baik," sambung Pramana.

Dalil Suhadi, tokoh yang merapat ke PDIP, juga dikabarkan tengah mempertimbangkan diri untuk mengundurkan diri dari bursa calon bupati karena alasan dana. Dalil sebelumnya sudah mengundurkan diri dari proses penjaringan calon bupati PAN karena merasa proses di partai itu terlalu berbelit-belit.

Sayang, ketika wartawan tidak berhasil mengkonfirmasikan hal itu kepada Dalil. Ponselnya hanya menyambung nada tunggu ketika dihubungi. Namun kabar tentang Dalil itu sudah terdengar santer di tubuh PDIP Gunungkidul. Anggota Fraksi PDIP Warta mengaku sudah mendengar kabar itu. "Saya dengar demikian," ujarnya.

Ia mengaku tidak khawatir akan terjadi krisis calon di tubuh partainya jika Dalil benar-benar mengundurkan diri dari penjaringan di PDIP. Warta, yang telah mengambil formulir calon bupati PDIP itu menyatakan kesiapannya jika PDIP menunjuk dirinya sebagai calon bupati di Pilkada nanti. "Saya siap," ujar politisi yang bermukim di Semin itu.

Sementara itu, DPD PAN Gunungkidul menyatakan menyerahkan sepenuhnya keputusan pengusungan calon bupati kepada pengurus tingkat DPW. Salah satu alasnnya, hasil voting yang dilakukan dalam pleno tidak menunjukkan selisih suara yang besar. "Kami ikut petunjuk DPW," kata Ketua DPD PAN Gunungkidul Sutata. Sesuai dengan mekanisme partai, tugas DPD sudah selesai dengan adanya dua nama teratas dalam voting itu. (hsa)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir