BEM SI Serahkan Raport Merah SBY - Boediyono

YOGYA (KRjogja.com) - Ratusan mahasiswa anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melakukan aksi di gedung DPRD DIY mengkritisi 100 hari kinerja SBY - Boediono di halaman gedung DPRD DIY, Kamis (28/1). Dalam tuntutannya BEM SI menilai selama 100 hari pemerintahannya, SBY belum menunjukkan kinerja seperti yang dijanjikannya dahulu. Dalam aksi BEM SI juga akan menyerahkan rapor merah 100 hari pemerintahan SBY - Boediono kepada anggota DPRD DIY.

Unjuk rasa ini menyampaikan beberapa tuntutan yang tertulis dalam Rapor Merah. Selayaknya rapor yang diterima siswa, isi dari Rapor Merah untuk SBY berisi persoalan-persolan yang dinilai gagal atau tidak terselesaikan. “Poin-poin dalam rapor merah dan nilainya adalah hasil Mukernas kami di Solo. Jadi ini kami rasa bukan penilaian kami semata tapi objektif dan riil dikemukakan masyarakat,” jelas Koordinator aksi, Triyanto Puspitonugroho kepada KRjogja.com, Kamis (28/1).

Keenam tuntutan tersebut antara lain selesaikan skenario kriminalisasi KPK, usut tuntas kasus Century, tuntaskan korupsi di pemerintah daerah, tolak kenaikan BBM dan TDL, tolak kenaikan gaji pejabat negara, dan tolak ujian nasional.

Aksi ini ditanggapi oleh Wakil Ketua III DPRD DIY Janu Ismaji, Sukamto dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, dan Nandar dari Fraksi Keadilan Sejahtera. “Kami minta maaf pimpinan dan beberapa anggota belum hadir karena hari ini bertepatan dengan agenda kunjungan keluar kota,” kilah Wakil Ketua III DPRD DIY Janu Ismaji menanggapi protes massa atas ketidakdisiplinan dari anggota dewan yang terlambat hadir.

Meskipun demikian, Janu berjanji akan mewakili untuk menyampaikan aspirasi teman-teman kepada pemerintah pusat. Pada dasarnya kami dukung perjuangan untuk melawan korupsi. Aksi diakhiri dengan penandatanganan dan penyerahan rapor merah untuk SBY. (Fir)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor