Puluhan Unggas Mati Mendadak, Distan Intensifkan Pengawasan MerebaknyaAI


RADAR JOGJA - Dalam kurun waktu kurang dari tiga minggu, puluhan ayam mati mendadak ditemukan di tiga desa. Bahkan beberapa ayam yang mati itu diketemukan sudah dalam keadaan mati berhari-hari oleh Unit Pengendali Penyakit Avian Influenza (flu burung), atau Local Disease Control Center (LDCC) Dinas Pertanian (Distan) DIJ.

Dari catatan tim LDCC, dalam kurun waktu dua minggu sejak awal Januari ini, ada 92 ekor unggas yang mati mendadak di tiga desa. Yakni di Desa Munthuk, Dlingo, Bantul ada 44 unggas mati, dari total populasi di tempat yang sama sebanyak 56 unggas. Sedangkan di Desa Kepek Wonosari ada 31 unggas mati, dari total populasi 170 ekor. Terakhir di Desa Lohgede Glagah Temon Kulonprogo ditemukan 13 ekor unggas mati, dari populasi 35 unggas.

Angka ini termasuk tinggi, mengingat di bulan-bulan sebelumnya jumlah kasus matinya unggas tak sebanyak itu. "Biasanya pada bulan Desember, Januari, dan Februari kasus AI naik. Tahun ini memang kasusnya naik, tapi tak setinggi kenaikan di tahun sebelumnya karena tim SDCC sudah lebih sigap menanganinya," ujar Koordinator LDCC Dinas Pertanian DIJ dr. Tri Wahono kepada Radar Jogja di kantornya, kemarin (20/1).

Untuk mengantisipai semakin bertambahnya unggas mati mendadak yang ditengarai akibat AI inipun, tim LDCC bekerja selama 24 jam memonitor keadaan unggas di DIJ melalui kader-kader LDCC yang ada di kota dan tiap kabupaten. Sebab, memasuki musim penghujan, biasanya virus mematikan bagi manusia ini lebih cepat menyebar. Apalagi beberapa waktu lalu, virus ini sudah merebak di Boyolali. "LDCC merupakan alat mata-mata dari Dinas Pertanian yang khusus memonitor penyebaran virus AI. Jangan sampai virus ini merebak di DIJ, apalagi sampai memakan korban manusia," imbuh Tri Wahono.

Selain menerjunkan tim LDCC untuk survailans dan monitoring hal ini, vaksinasi bagi unggas juga telah disiapkan. Melalui tim koordinasi vaksinator yang ada di tiap daerah, pemberian vaksin bagi unggas juga terus ditingkatkan. Sayangnya, pemberian vaksin ini masih terbatas. Untuk unggas jenis ayam kampung saja, baru sekitar 32 persen saja yang sudah divaksin. Padahal total ayam populasi ayam kampung di DIJ sekitar 3 juta ekor.

Selain itu, pemerintah juga telah menganggarkan dana khusus untuk penyediaan disinfektan, baik dari APBN maupun APBD. Dari APBN, DIJ mendapat bantuan 2 ribu liter disinfektan untuk menyemprot kandang-kandang unggas. Tahun 2010 ini, bantuan berupa water pressure (alat penyemprot) juga diberikan pemerintah. Alat ini digunakan untuk menyemprotkan disinfektan tak hanya di kandang-kandang unggas, tapi juga mulai diterapkan di pasar, kranjang unggas, sampai baju para pedagang unggas di pasaran.

Distan juga memperketat mobilitas unggas yang keluar masuk DIJ, khususnya di pos-pos lalu lintas unggas. Kini sudah ada lima pos lalu lintas unggas yang diantaranya terdapat di Temon, Cangkringan, Kalibawang, dan Glagah. "Setiap unggas yang masuk akan lebih ketat dilakukan pemeriksaan di pos lalu lintas ternak unggas. Setiap satu kali angkut harus ada surat keterangan sehat unggas bebas dari AI yang dikeluarkan dinas setempat asal unggas dibawa," ujar Kepala Bidang Peternakan Distan DIJ Eddy Sulistyono.

Dikatakan, pihaknya sudah mendata sekitar 300 pedagang unggas di DIJ untuk memantau mobilitas unggas tersebut. Diakuinya, unggas dari daerah endemis AI seperti Boyolali memang lebih ketat diawasi. Sebab, dikhawatirkan DIJ akan kecolongan penularan virus ini jika unggas-unggas dari daerah asal endemis AI tak mendapat perhatian lebih.

Lebih lanjut Eddy mengimbau kepada masyarakat yang memiliki unggas agar lebih memperhatikan kebersihan kandang. Menurutnya, unggas-unggas yang sulit diawasi adalah unggas milik penduduk yang kesehariannya diumbar, bukan unggas yang ada dalam peternakan besar. Sebab, unggas yang diumbar itu akan mudah menularkan atau tertular virus H5N1 ini. (nis)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir