UMY Canangkan Gerakan Nasional Wakaf dan Tanam Pohon

BANTUL (KRjogja.com) - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) hari ini, Rabu (27/1) melaksanakan gerakan nasional wakaf dan tanam pohon warga Muhammadiyah. Kegiatan ini dibuka dan diresmikan langsung oleh Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan.

Pada kesempatan tersebut Menhut menyatakan bahwa program tanam pohon yang dicanangkan warga Muhammadiyah ini sejalan dengan apa yang menjadi program dalam 100 hari program Kementerian Kehutanan. Dimana pada tahun 2010 ini pihaknya menargetkan penanaman pohon sebanyak 1 miliar.

"Gerakan menanam pohon merupakan salah satu upaya nyata untuk menjawab isu global perubahan iklim dan penutunan emisi. Dimana diketahui hasil dari konferensi perubahan iklim internasional di Kopenhagen memberi target pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi 26 persen sampai tahun 2020. Dalam hal ini sektor kehutanan diharapkan berperan menurunkan 14 persen emisi dari target itu," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Lembaga Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, Gatot Supangkat menyatakan, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah ikut terdorong untuk mengatasi permasalahan meningkatnya jumlah emisi gas di bumi.

"Peran nyata tersebut diwujudkan dalam penyadaran warga Muhammadiyah melalui gerakan menanam pohon dan diawali di Institusi pendidikan. Dimana kali ini UMY menanam 60 pohon dan membagikan 150 bibit pohon kepada warga Muhammadiyah untuk ditanam di rumah masing-masing," tuturnya.

Menurutnya, UMY sebagai institusi pendidikan yang peduli terhadap lingkungan hidup mendorong para civitas akademika dengan menginisiasi penanaman pohon. Dalam hal ini UMY berperan sebagai pusat pengembangan riset serta inisiator gerakan konvensi lingkungan hidup.

"Melalui gerakan penanaman pohon ini diharapkan tak hanya warga Muhammadiyah namun juga masyarakat yang bisa tergerak untuk membangun lingkungan hidup yang sejuk demi kelangsungan di masa mendatang. Gerakan ini juga direncanakan tidak hanya berhenti pada level perguruan tinggi namun akan dilanjutkan dengan lecel yang lebih tinggi dengan aksi beragam lainnya secara formal maupun informal," pungkasnya. (Ran)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir