2 Titik Potensial Untuk Dijadikan Bandara di Kulonprogo

YOGYA (KRjogja.com) - Menanggapi rencana pembangunan bandara baru berstandar internasional di Kabupaten Kulonprogo, Bupati Kulonprogo Toyo Santoso Dipo mengaku masih terus membicarakannya dengan berbagai instansi terkait. Meski demikian, diperkirakan terdapat 2 titik potensial yang layak untuk digunakan sebagai lokasi bandara.

"Untuk lokasi bandara tentunya sesuai dengan studi kelayakan yang dibuat. Tetapi tepatnya dimana, saya belum berani menyebutkan. Yang jelas ada dua alternatif, yakni alternatif utama dan kedua. Seperti apa, belum bisa saya katakan," ujarnya disela kegiatan peluncuran perpustakaan Puskesmas di Kepatihan, Rabu (3/2).

Menurutnya studi kelayakan pembangunan Bandara kini sudah selesai. Namun sosialisasi belum juga dilakukan. "Itu baru akan dilakukan setelah ada program yang jelas terhadap konsep bandara tersebut. Kalau belum ada program meski studi kelayakan sudah ada tentu tidak akan dilakukan,” tuturnya.

Diterangkannya, dalam studi kelayakan itu disebutkan bahwa pada kurun waktu 10 tahun kedepan, jumlah penumpang yang menggunakan fasilitas bandara di DIY bisa mencapai 6 juta orang. Padahal, kemampuan bandara Adisutjipto paling banyak hanya mampu menampung 5 juta orang saja.

"Jadi perlu dipertimbangkan bandara itu dipindahkan. Selanjutnya kalau bandara itu jadi dipindah di Kulonprogo, didalam acuan studi itu disebutkan bahwa akan dibuat jalan tol yang bisa menghubungkan bandara ke pusat kota Yogyakarta," terangnya.

Sebelumnya pernah mengemuka jika bandara baru tersebut akan dibangun di Desa Karangwuni, Wates. Alasannya Desa tersebut berdekatan dengan Jalur Lintas Selatan Jawa dan Jalur Lintas Tengah. Muncul pula beberapa asumsi bahwa kawasan Glagah yang berbatasan dengan kabupaten Bantul menjadi lokasi yang cukup potensial. Namun ketika disinggung kembali mengenai kepastian lokasi, Toyo tetap mengelak.

”Kalau saya bilang Glagah berpotensi saya akan terjebak nanti. Untuk soal lokasi pastinya nanti dulu lah. Lagipula kan rencana pembangunan bandara itu bukanlah hanya kebijakan daerah saja, melainkan juga Pemerintah pusat dan propinsi. Kabupaten akan mengatakan itu prioritas jika pusat juga mengatakan prioritas,” imbuhnya. (Ran)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor