KA Rute Semarang-Yogyakarta Diujicoba

(SI) – PT Kereta Api (KA) Daop 4 Semarang kemarin melakukan uji coba KA Banyubiru dengan rute Semarang–Solo– Yogyakarta.

Peluncuran ini sekaligus menghidupkan kembali jalur Semarang–Yogyakarta untuk memudahkan akses mobilitas masyarakat di dua provinsi. Secara resmi jalur ini baru dibuka untuk melayani masyarakat umum mulai 1 Maret mendatang. Kepala Daop 4 Semarang Septa Trijono Ramadin mengatakan, peluncuran KA Banyubiru bakal membuka kembali jalur Semarang– Solo–Yogyakarta yang sempat ditutup.Sebelumnya pernah ada KA Kudaputih tahun 1972 dan Pandanwangi 1975 yang pernah melewati jalur tersebut. Meski jalur baru ini berakhir di Yogyakarta,nama KA Banyubiru tetap dipertahankan walaupun sebagian menghendaki diganti dengan Joglosemar.

Ketika uji coba,tercatat waktu tempuh dari Semarang ke Yogyakarta memakan waktu sekitar 4 jam. Dengan rute tempuh melewati Stasiun Salem,Sragen.Hal ini tidak sesuai rencana PT KA yang mengharapkan hanya 3 jam.Terkait hal ini, kata Septa, hal ini karena baru uji coba dan perubahan jadwal KA belum diberlakukan. ”Nantinya saat 1 Maret, sudah 3 jam seiring penerapan grafik perubahan jadwal KA secara nasional,” ujarnya saat konferensi pers uji coba KA Banyubiru kemarin. Waka Daop 6 Yogyakarta Ihsan Kusuma menerangkan,KA Banyubiru kelas ekonomi ini memiliki keunggulan waktu tempuh lebih cepat dibanding angkutan darat lainnya.

Jika memakai bus, berangkat dari Semarang ke Yogyakarta butuh sekitar 3,5 jam.Kalau memakai kereta, cukup hanya 3,15 jam. Di samping itu, harga tiket hanya dijual Rp24.000 dari harga semestinya Rp28.000.Padahal meski kelas ekonomi, tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah. ”Sedangkan harga tiket dari Semarang–Solo Rp16.000 dengan waktu tempuh 2,21 jam, dan Solo–Yogyakarta Rp8.000 dengan waktu tempuh 55 menit,”paparnya. Septa menambahkan, pengoperasian KA Banyubiru nanti ditargetkan dapat mengangkut 10% dari pergerakan penumpang Semarang– Yogyakarta.Berdasar survei, pergerakan penumpang Semarang– Yogyakarta mencapai 2.000 orang per hari.

Dengan demikian, KA Banyubiru diharapkan bisa meraih rata-rata 200 penumpang lebih per hari.Atau hampir 60% dari kapasitas jumlah penumpang 500 orang.”Untuk sementara ini,kami baru meluncurkan satu set KA Banyubiru dengan empat rangkaian. Namun jika okupansinya nanti ternyata rata-rata bagus,mungkin bisa ditambah setnya pada akhir tahun,”ucapnya. Septa menegaskan, okupansi yang ditargetkan 60% itu sudah lebihbagus.Sebelumjalurdiperpanjang ke Yogyakarta,yaitu cuma sampaiSolorata- ratahanya 30%.Bahkan di Januari 2010 lalu hanya 20%.

Okupansi KA Banyubiru yang pertama diluncurkan tahun 2008,ini terlihat sepi.Diduga,saat itu peluncuran lebih berbau politis.Nama Banyubiru lebih cenderung mengarah pada pasanganGubernurJatengBibitRustri yang disingkat Biru. Waka Daop IV Moch Maqsud A menambahkan, KA Banyubiru ini lebih irit. Berdasar survei, hanya dibutuhkan 0,001 liter bahan bakar per penumpang.

Adanya jalan Tol Semarang–Solo tidak akan banyak mempengaruhi okupansi penumpang KA. Dari Stasiun Poncol KA Banyubiru akan berangkat pada pukul 04.50, sedangkan dari Stasiun Tawang berangkat pukul 05.00. (m abduh)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Lowongan Kerja Parsley