Wartawan Geruduk Mapoltabes Yogyakarta

Yogyakarta - Puluhan wartawan tergabung dalam Liga Wartawan Yogyakarta (Lawak) menggelar aksi di Mapoltabes Yogyakarta. Wartawan mengecam keras tindakan pemukulan aparat kepolisian terhadap wartawan Harian Kedaulatan Rakyat Dian Ade Permana dan perusakan motor wartawan KRjogja.com, Ardhi Wahdan saat meliput insiden pembubaran suporter PSIM, Brajamusti, di sekitar Stadion depan Mandala Krida.

Sebelumnya, para wartawan dari berbagai media itu menggelar aksi di markas Brimob di Jalan Mojo, Baciro, Yogyakarta. Usai menyampaikan aspirasi dan bertemu Dansat Brimob AKBP Laksana, mereka menuju Mapoltabes Yogyakarta di Jalan Reksobayan, Ngupasan.

Di Mapoltabes rombongan ditemui langsung Kapoltabes Yogyakarta, Kombes Ahmad Dhofiri beserta jajaran di ruang rapat. Sedang perwakilan wartawan di antaranya Haryadi, Santosa, Emo Wicaksono, Ibnu Taufik, Wahyu Juniawan, Kusno Setyo Utomo dari Jogja Police Watch (JPW) dan lain-lain.

Salah seorang wakil wartawan Wicaksono mengungkapkan pihaknya sangat menyesalkan aksi kekerasan yang terjadi saat para jurnalis meliput insiden kekerasan pascapertandingan sepakbola PSIM melawan PSS Sleman. Akibatnya seorang wartawan, Dian Ade Permana mengalami luka memar di bagian pinggang akibat terkena pentungan tongkat rotan. Sedangkan sepeda motor Ardhi Wahdan yang diparkir di halaman Wisma PSIM di sebelah utara stadion juga rusak terkena pukulan aparat.

"Kami menyesalkan masih terjadi kekerasan terhadap wartawan. Aparat juga yang menghalang-halangi dan melarang wartawan untuk mengambil gambar, saat menjalankan profesi jurnalistiknya. Tindakan aparat melanggar Pasal 4 ayat (3) Undang-Undang Pers no 40 Tahun 1999," katanya.

Dalam pertemuan itu, wartawan juga memperlihatkan bukti rekaman video milik salah seorang jurnalis televisi. Bukti rekaman itu kemudian ditonton bersama Kapoltabes. Kekerasan dan tindakan anarkis saat membubarkan suporter PSIM sempat terekam dalam gambar milik Wahyu Juniawan selama lebih kurang 20-an menit.

Tidak ada komentar dari Kapoltabes dan jajarannya usai menyaksikan
rekaman tersebut. Massa pun kemudian membubarkan diri setelah menggelar aksinya di Mapoltabes Yogyakarta.

(bgs/gah)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor