Pengunjung Takut Copet

HARIAN JOGJA: Padamnya listrik di Pasar Beringharjo sejak Jumat (2/4) lalu, menuai keluhan dari pengunjung di pasar itu. Dengan penerangan seadanya, pengunjung mengkhawatirkan bahaya copet. Ketua Komunitas Pedagang Beringharjo, Ujun Junaedi saat dihubungi Harian Jogja, Minggu (4/3), mengatakan banyak pengunjung mengeluh takut masuk pasar.

“Mereka khawatir dengan keadaan gelap dan keamanan kalau nekad masuk ke dalam, karena resikonya tinggi. Akhirnya, pengunjung milih membeli barang yang di pinggir-pinggir [pasar] karena lebih terang,” kata dia. Sejak padam, lanjut dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja melalui Dinas Ketertiban, telah menerjunkan sejumlah petugas untuk turut menjaga keamanan.

Dengan bantuan tersebut, setidaknya bahaya copet atau kejahatan sejenis, hingga Minggu (4/4) kemarin tidak terjadi. Meledaknya travo listrik 200 KVA di Beringharjo Timur pada Jumat telah melumpuhkan aktivitas perdagangan di dalam pasar itu. Untuk sementara, para pedagang masih menggunakan berbagai alat penerangan pribadi, seperti lampu darurat (emergency lamp) dan sebagian menyalakan lilin.

Dengan matinya listrik, liburan panjang Hari Raya Paskah yang diharapkan pedagang di pasar itu akan mendongkrak omzet harian mereka, menjadi buyar. “Saya tidak dapat memperkirakan nominalnya, tapi jika dipersentase, jika sehari kita dapat 100%, sekarang cuma 25% atau kehilangan 75% pendapatan,” kata Ujun yang juga Ketua Forum Silaturahmi Peguyuban Pasar Seluruh Kota Jogja itu.

Ujun menambahi pada Minggu (4/4) kemarin, Dinas Pasar Pemkot Jogja berupaya mengurangi beban pedagang dengan menyediakan air di kamar mandi setempat.Sementara pada Senin (5/4) ini, Dinas Pasar akan menyewa sejumlah generator set (genset) sebagai bantuan penerangan sementara. Pemadaman lisrik ini diakui Ujun akan berlangsung lama.Pasalnya, listrik tersebut mati karena travo Pasar Beringharjo meledak.

Alat tersebut, dikatakan dia, tidak dapat diperbaiki melainkan diganti. Sementara proses penggantiannya membutuhkan waktu tak singkat. “Matinya listrik ini musibah. Apalagi alatnya tidak bisa diperbaiki harus diganti, kami berusaha mengerti hal itu,” tandasnya. Walikota Jogja Herry Zudianto berharap penggantian trafo listrik yang meledak di Pasar Beringharjo bisa dilakukan secepatnya. “Saya memang belum mendapat laporan resmi tentang padamnya listrik di Pasar Beringharjo.

Tetapi bila memang sangat diperlukan, travo itu harus segera diganti,” kata Herry, Minggu. Menurut dia, Pemkot akan segera melakukan koordinasi untuk melakukan pengadaan travo pengganti travo yang rusak dengan menggunakan anggaran tidak terduga dari APBD Pemkot. Herry meminta pedagang tidak menyalakan lilin karena bisa mengakibatkan kebakaran. (edi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir