Beasiswa Untuk Siswa Miskin Tak Merata

HARIAN JOGJA: Siswa miskin di sejumlah sekolah dasar (SD) di Kota Jogja belum seluruhnya menerima beasiswa bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk memutus angka putus sekolah. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) berpandangan pemanfaatan beasiswa siswa miskin tumpang tindih dengan bantuan pendidikan lain.

Bendahara SDN Badran, Sofiatun, mengatakan, sekolah tahun ini hanya mendapatkan jatah kuota beasiswa miskin dari APBN sebanyak 20 siswa dari 179 siswa yang tergolong miskin. Sekitar 94 siswa masuk kategori penerima bantuan kartu menuju sejahtera (KMS).

Dari angka tersebut, ada sekitar 65 siswa miskin yang belum menerima beasiswa. SDN Badran merupakan sekolah yang menampung siswa kurang mampu di wilayah urban. Orangtua siswa kebanyakan merupakan pedagang asongan dan pemulung sampah.

“Setiap siswa per tahun mendapat beasiswa sebesar Rp360.000. Bantuan bersumber dari APBN digunakan siswa untuk membeli sepatu, seragam dan kebutuhan lain,” kata dia di SDN Badran, Kamis (14/10).

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Perencanaan dan Standardisasi Disdikpora, Baskara Aji, menjelaskan, beasiswa miskin siswa SD dan SMP selama ini belum menjangkau seluruh kebutuhan siswa miskin karena beberapa sekolah memanfaatkannya untuk kebutuhan SPP.

Padahal, pembiayaan SPP sudah ditunjang dana BOS dan Bosda. Adapun, beasiswa miskin semestinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi siswa (pembeliaan sepatu, seragam).

Namun, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendinkas) selama ini belum mencantumkan petunjuk teknis yang jelas tentang pemanfaatan beasiswa siswa miskin.(Harian Jogja/Shinta Maharani)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir