Beri Makan Pengungsi, Desa Umbulharjo Hutang Rp 5 Juta kepada Warga

DetikNews | Yogyakarta - Menjadi pamong di desa rawan bencana seperti di lereng Gunung Merapi tentu banyak menguras tenaga dan pikiran. Tidak hanya itu, pamong desa pun harus siap tekor bila ada kekurangan.

Hal inilah yang dirasakan oleh para perangkat desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Perangkat desa setempat terpaksa harus mengutang kepada warga yang mampu sekadar untuk memberi makanan warga desanya yang mengungsi di Balai Desa.

"Sebenarnya bantuan itu melimpah sejak hari pertama, tapi semua kiriman bantuan itu berupa beras, mie instan dan makanan kaleng. Banyak warga yang protes karena menunya cuma itu-itu saja. Kita sendiri juga kasihan, terpaksa kita hutang," ujar Sekretaris Desa (Sekdes) Umbulharjo Hendrik saat berbincang dengan detikcom di balaidesa, Minggu (31/10/2010).

Perangkat Desa lewat ibu-ibu PKK harus meminjam sejumlah uang kepada warga mampu yang tidak mengungsi. Pinjaman lunak tersebut mencapai Rp 5 juta dan dibebankan ke kas desa.

"Uang itu kita gunakan untuk membeli sayur-sayuran, wong warga di sini kesehariannya juga makannya nasi sama sayur," terangya.

Belajar dari pengalaman di hari pertama dan kedua setelah Merapi erupsi, perangkat desa pun segera menyusun strategi. Dinas Pertanian Kabupaten Sleman pun dihubungi sekadar untuk menyuplai sayur-mayur untuk lauk warga.

Hasilnya, tiap pagi sebuah mobil pick up selalu mengantar beragam sayur mayur ke dapur umum untuk diolah menjadi hidangan bagi 3.750 lebih pengungsi.

"Alhamdulillah, hutangnya juga sudah kita saur (bayar) dari dana bantuan juga. Memang tidak besar, tapi Rp 5 juta buat desa miskin seperti kami itu sangat besar," tuturnya.

Saat ini, bantuan berupa makanan dan kebutuhan lainnya untuk para pengungsi sudah bisa dibilang aman. Namun, karena pengungsi harus kembali dipindahkan ke tempat lain, sarana MCK menjadi tanggungan baru perangkat desa.

"Di Wukirsari, MCK nya kurang memadai, tapi mungkin besok sudah ada tambahan MCK darurat. Kita sekarang fokus pada warga dulu, soal renovasi itu kita pikirkan setelah perut warga kenyang," imbuhnya.

(her/irw)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir