Kerugian Akibat Cuaca Ekstrim Rp2,5 miliar


HARIAN JOGJA - SLEMAN: Kerugian akibat bencana cuaca ekstrim yang terjadi belakangan di Sleman mencapai Rp2,5 miliar, terdiri dari beberapa kerusakan infrastruktur.

Sejumlah infrastruktur yang rusak yakni infrastruktur sumber daya air, prasarana jalan, jembatan, dan bangunan rumah tinggal.

Assisten Sekda Bidang Pembangunan Setda Sleman, Sunartono, Kamis (30/9), kepada Harian Jogja, usai Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) antar SKPD dan Camat di 17 kecamatan, mengatakan saat ini Pemkab Sleman sedang menyusun langkahmelakukan penanggulangan darurat, terhadap bencana yang terjadi akibat cuaca ekstrim. S

“Penanganan terutama untuk keadaan darurat, seperti membangun jembatan yang putus, talud yang ambrol, namun bukan membangun utuh, hanya berupa bangunan sementara,” ujar Sunartono.

Sunartono mengatakan posisi Sleman sebagai daerah rawan bencana memang membutuhkan dana khusus untuk penanggulangan bencana. Bila mengacu UU No 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, setiap daerah yang memiliki daerah rawan bencana perlu membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sehingga apabila terjadi bencana, daerah tersebut bisa segera mengajukan dana kepada pusat.

Namun kenyataannya, persoalan bencana di Sleman diserahkan pada Badan Kesbanglinmas dan Penanggulangan Bencana (PB) Sleman. “Kami masih perlu mengkaji lagi, apakah perlu membentuk BPBD atau tidak, karena dilihat lagi kebutuhannya apakah masih bisa diatasi sendiri atau tidak,” jelasnya.

Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD), Samsidi, mengakui pemkab sebetulnya tidak memiliki dana khusus penanganan bencana. Namun setiap tahun dalam APBD Sleman telah dianggarkan dana kontijensi atau dana tak terduga sebesar Rp4,5 miliar untuk 2010. “Dana tersebut bisa digunakan sewaktu-waktu untuk keadaan darurat seperti bencana alam, tanah longsor, dan erupsi merapi,” jelasnya.

(Harian Jogja/Theresia T. Andayani)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor