Ratusan Juta untuk Berantas Leptospirosis

Penyakit ini sudah menewaskan sedikitnya 6 orang.
VIVAnews - Dinas Kesehatan Bantul, Yogyakarta, menganggarkan dana sebesar Rp350 juta guna keperluan Kejadian Luar Biasa Leptospirosis yang saat ini telah melanda di 17 Kecamatan.

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan bakteri Leptospira sp. Penyakit ini dapat menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Leptospirosis dikenal juga dengan nama demam pesawah, demam lumpur, dan tifus anjing. Bakteri ini biasanya dibawa oleh tikus, babi, kambing, domba, kuda, anjing, kucing, serangga, burung, kelelawar, tupai, dan landak.

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Siti Noor Zaenab mengatakan, dana tersebut nantinya digunakan untuk pembelian obat bagi penderita leptospirosis, obat pembasmi tikus, dan pelatihan bagi para medis dalam penanganan penderita leptospirosis.

"Untuk obat tikus pengadaan dilakukan oleh Dinas Pertanian Kehutan dan Peternakan, sedangkan obat bagi pasien dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan," katanya, Kamis, 27 Januari 2011.

Noor Zaenab mengatakan, sebanyak tiga dokter telah diberi pelatihan untuk setiap puskesmas dan juga penyuluhan kepada warga.

Bupati Bantul Sri Suryawidati mengatakan, bagi penderita leptospirosis yang dirawat di rumah sakit belum ada kebijakan pembebasan biaya. Masyarakat miskin masih dapat menggunakan Jaminan Kesehatan Sosial atau Jaminan Kesehatan Masyarakat. Namun jika tidak punya, maka dapat mengajukan bantuan ke Dinas Sosial. Sebanyak 6 orang tewas akibat penyakit ini.

Laporan: Juna Sanbawa l Yogyakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor