Kapolda DIY : Waspadai Jaringan NII di Yogya

SLEMAN (KRjogja.com) - Salah satu perekrut anggota NII yang ditangkap, Ft (21), diduga merupakan kelompok baru. Selain Ft, ditengarai masih ada kelompok lain yang bertugas di DIY.

Kapolda DIY, Brigjend Ondang Sutarsa berjanji akan berusaha mengungkap jaringan yang meresahkan masyarakat beberapa waktu terakhir ini. "Yang kita amankan ini baru 1-3 bulan melakukan perekrutan. Masih ada kelompok lain, yang pelaku sendiri juga tidak kenal. Namun, kita terus dalami," ungkapnya usai melakukan investigasi terhadap Ft di Mapolres Sleman, Jumat (22/4) malam.

Jaringan yang dijalankan Ft ialah spesialis perekrutan calon anggota baru khusus mahasiswi di perguruan tinggi di DIY. Ada 3 perguruan tinggi yang dijadikan sasaran. "Saya belum bisa menyebut nama-nama perguruan tinggi tersebut karena masih didalami. Namun, kami minta civitas akademik turut serta mengawasi gejala ini," imbuh Ondang.

Saat disinggung mengenai calon anggota yang sudah direkrut oleh Ft, Ondang mengaku, baru mengantongi 1 orang calon anggota. Calon anggota tersebutlah yang merasa curiga dan melaporkannya ke ketua RT setempat. "Calon anggota ini mahasiswi perguruan tinggi negeri, inisialnya Yt. Untung imannya kuat, sehingga curiga dan lapor RT. Oleh ketua RT, diteruskan ke polisi dan akhirnya kami ungkap jaringan ini," paparnya.

Jaringan yang di Yogyakarta ini memiliki hubungan kuat dengan jaringan di Jakarta. Calon anggota yang berhasil direkrut, selanjutnya dibawa ke Jakarta untuk dibaiat. "Untuk menjadi anggota NII, mereka akan dibawa ke Jakarta dan membayar uang Rp 500 ribu sebagai pendaftaran. Organisasi tersebut merupakan organisasi terlarang di Indonesia," terang Kapolda DIY.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menjerat Ft dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan. Barang bukti yang disita berupa uang senilai Rp 400 ribu dari calon anggota yang akan direkrut. "Ft ini sebenarnya juga ditekan untuk bisa mendapatkan calon anggota. Jadi, hanya pelaku pelaksana saja. Nah, orang yang membawa ke Jakarta juga tidak dikenalnya. Makanya, jaringannya rapi sekali. Makanya, dikenakan pasal penipuan dulu," tandas Ondang. (Dhi)


Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

DIY Police: Beware of NII Network in Yogya

SLEMAN (KRjogja.com) - One of the recruiters NII members who were arrested, Ft (21), believed to be the new group. Ft addition, it is suspected there was another group who served in DIY.

Police chief DIY, Brigjend Ondang Sutarsa ​​promised to try to uncover the network of disturbing the public some time this last. "What we are 1-3 months to secure this new recruit. Still another group, the actors themselves do not know. However, we continue to go into," he said after an investigation of Ft in Mapolres Sleman, Friday (22 / 4) night.

Ft-run network is a specialist recruitment prospective new members a special student in college in DIY. There are three colleges that were targeted. "I can not mention the names of the universities because it is still deepening. However, we ask academic community participated watching this phenomenon," added Ondang.

As mentioned on prospective members who had been recruited by Ft, Ondang admitted pocketing 1 person prospective new members. Tersebutlah Candidates who feel suspicious and report it to the chairman of the local RT. "Candidates for this member state college student, initial Yt. Fortunately, strong faith, so that suspicious and reported RT. By the RT, forwarded to the police and finally we said this network," he explained.

A network in Yogyakarta has a strong relationship with the network in Jakarta. Candidates who successfully recruited, then taken to Jakarta for dibaiat. "To become a member of the NII, they will be brought to Jakarta and pay $ 500 thousand as registration. The organization is a banned organization in Indonesia," said Police Chief DIY.

Until now, the police still trapped Ft with article 378 of the Criminal Code of fraud. Goods seized evidence in the form of money worth USD 400 thousand of candidates who will be recruited. "Ft is actually also be pressed to get prospective members. So, only players executing it. Well, the man who brought to Jakarta is also not known. Hence, once a neat network. Therefore, subject to fraud first chapter," said Ondang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor