Dengan Becak, Sekolahkan Anak Hingga Jadi Dokter

Liputan6.com, Sleman: Seperti biasa, setiap pagi, Suyatno selalu mengayuh becaknya di antara keramaian jalan di Kota Yogyakarta. Profesi ini sudah ditekuni warga Terban, Yogyakarta, itu sejak 1975 silam untuk menyambung hidup sehari-hari. Sementara istri Suyatno, Saniyem, membantu menambah penghasilan keluarga dengan menjadi pemulung barang-barang bekas di rumah sakit.

Namun, Selasa (8/9) pagi, Suyatno tak mangkal di depan sebuah hotel untuk mencari penumpang seperti biasanya. Sebab, bapak empat anak ini mendapat undangan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menghadiri sebuah pertemuan dengan orangtua mahasiswa di kampus tersebut.

Dengan mengayuhkan becaknya, Suyatno datang ke kampus UGM. Kehadirannya langsung disambut pihak penyelenggara dengan memintanya duduk di kursi barisan depan. Dirinya diminta maju dan menceritakan pengalaman mengkuliahkan anaknya di UGM yang kini sudah menjadi dokter.

Saat ini, Suyatno mengaku sudah bisa tersenyum lega dan menjalani hari tuanya dengan tenang karena anak-anaknya sudah bisa mandiri. Si bungsu, Agung Bhaktiar, kini tengah menjalani program magang di Rumah Sakit Umum Daerah Kulonprogo setelah menyandang gelar dokter dari UGM.(BOG)

Pakdhe' Tole' : Kalau yang bilang Tukul : "Kristalilasi Keringat :)", terbukti bisa menyekolahkan anaknya hingga sarjana, salut pak Yatno


Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

With a Pedicap, to Finance the School Children To So Doctor

Liputan6.com, Sleman: As usual, every morning, always Suyatno pedicab ride in the crowded street in the city of Yogyakarta. This profession has been engaged citizens Terban, Yogyakarta, it's past since 1975 to connect everyday life. While the wife Suyatno, Saniyem, helping supplement the family income by becoming scavengers used goods at the hospital.

However, on Tuesday (8 / 9) morning, Suyatno was hung in front of a hotel to look for passengers as usual. Therefore, the father of four children received an invitation from the University of Gadjah Mada (UGM) to attend a meeting with parents of students on campus.

With a pedal pedicab, Suyatno come to the GMU campus. His presence was immediately greeted by the organizers asked him to sit in the front row seats. He was asked to go ahead and tell her lecture experience at GMU is now a doctor.

Currently, Suyatno can already admitted a relieved smile and live her old age in peace because her children were able to be independent. The youngest, Great Bhaktiar, is now undergoing an internship program at the Regional General Hospital Kulonprogo after the title of doctor of UGM.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor