DIY Siapkan Dana Siaga Banjir Rp8 Miliar

YOGYAKARTA--MICOM: Dana siaga darurat banjir di Daerah Istimewa Yogyakarta dialokasikan sebesar Rp8 miliar, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah provinsi itu Budi Antono.

"Dana itu berasal dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dana itu akan dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur nonpermanen," katanya di Yogyakarta, Minggu (15/1).

Menurut dia, sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X, siaga darurat banjir ditetapkan mulai 29 Desember 2011 sampai 28 Februari 2012.

"Oleh karena itu, kami saat ini sedang mempersiapkan pemanfaatan dana dari BNPB tersebut untuk mengatasi beberapa kerusakan akibat banjir," katanya.

Ia mengatakan, dana siaga darurat banjir tersebut memang diminta untuk dimanfaatkan membangun prasarana nonpermanen, seperti untuk penguatan tebing, yang tidak boleh terbuat dari pasangan batu tetapi dengan bronjong yang di dalamnya berisi batu.

Dana Rp8 miliar itu, kata dia, dibagi untuk dua jenis prioritas, yakni prasarana dan nonprasarana. Untuk prasarana sebagian besar digunakan untuk penguatan tebing terkait banjir lahar dingin dan pengerukan sedimentasi, sedangkan nonprasarana berupa bantuan peralatan.

"Bantuan peralatan itu di antaranya mesin pompa yang akan distribusikan ke kabupaten dan kota di DIY untuk menanggulangi genangan air agar cepat kering," katanya.

Menurut dia, dana siaga darurat banjir Rp8 miliar tersebut akan digunakan untuk keperluan lima kabupaten dan kota. Berhubung sifatnya siaga darurat banjir, maka setiap kabupaten dan kota harus bergerak cepat untuk mengajukan permohonan bantuan.

"Jadi, kabupaten dan kota yang terlambat menyampaikan permohonan belum bisa difasilitasi. Kami bertugas melakukan survei dari permohonan tersebut dan setiap kabupaten dan kota diminta membuat prioritas, di mana prioritas pertama yang akan kami fasilitasi," katanya.

Ia mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DIY sudah melakukan tindak lanjut dan melihat langsung di lapangan. "Berdasarkan hasil survei, secara teknis ada beberapa sarana dan prasarana yang harus ditangani dengan siaga darurat banjir, terutama berkaitan dengan sarana dan prasarana di permukiman padat," kata Budi. (Ant/OL-2) Sumber : Media Indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir