Bayi 1 Tahun Dijual Rp250 Ribu

SLEMAN– Nisrina Dewi Nurhidayah, bayi berusia 1 tahun, putri dari pasangan Yogo, 34 dan Kartini, 26, warga Jetisharjo, Jetis, Kota Yogyakarta yang hilang selama sebulan akhirnya ditemukan di Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Senin (12/3) malam.

Nisrina hilang sejak Kamis (9/2) lalu karena diculik dan dijual pengasuhnya, Suprihatin, 37,warga Rongkop, Gunungkidul. Suprihatin membawa Nisrina ke Jakarta untuk kemudian diserahkan kepada Aris, 45, pedagang kelontong di sekitar kompleks Stasiun TanahAbang dengan imbalan uang sebanyak Rp250 ribu.Kasus penculikan dan penjualan anak itu berhasil dibongkar setelah dilaporkan ke Polda DIY awal Maret lalu.

Kasubdit 4 Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda DIY,AKBP Tri Joko Prihanto mengungkapkan, begitu mendapatkan keterangan dari orangtua korban, polisi langsung melakukan penelusuran keberadaan Suprihatin.Pelacakan dilakukan ke tempat orang tua tersangka di Kranggan,Piyungan, Bantul.Namun,dari hasil penelusuran yang dilakukan, polisi tidak mendapati tersangka di tempat orang tuanya.

Pencarian terus dilakukan sampai di tempat-tempat yang biasa tersangka singgahi. Beruntung, Satgas Khusus Penanggulangan Kejahatan Curat dan Kejahatan Trans Nasional Polda DIY mendapatkan informasi kalau tersangka berada di daerah Pemalang. ”Setelah dilakukan pelacakan sampai ke Pemalang, maka pada Sabtu (10/3) tersangka berhasil kita tangkap. Tetapi ternyata korban (Nisrina) tidak bersama tersangka,” paparnya.

Tersangka Suprihatin lantas dibawa ke Polda DIY untuk menjalani penyidikan.Dari pengakuan Suprihatin, polisi memperoleh keterangan bahwa Nisrina dijual kepada seseorang bernama Aris di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat. ”Dari pengakuan itu kita lakukan pengembangan dan kita telusuri ke Jakarta hingga berhasil menemukan korban penculikan yang masih dalam penguasaan tersangka Aris,” beber Joko.

Begitu ditemukan sekitar pukul 20.30, Nisrina berikut tersangka Aris lantas dibawa Ke Polda DIY. Sesampainya di Yogyakarta kemarin siang, Nisrina diketemukan dengan kedua orang tuanya di Mapolda DIY. Setelah satu bulan berpisah dengan anak bungsunya, tangis Kartini dan Yogo pun langsung tumpah. Kartini yang duduk sambil menggendong Nisrina saat ditemui wartawan mengaku anaknya dibawa kabur Suprihatin saat dititipkan ke tempat mertuanya di daerah Tambakbayan, Caturtunggal, Depok.

”Begitu anak saya tidak dikembalikan, Suprihatin sempat menelepon saya katanya anak saya dibawa ke Berbah ke tempat orang tuanya,dan langsung dimatikan, tapi begitu saya telepon balik sudah tidak aktif,” katanya. Yogo yang duduk disamping Kartini dengan mata masih berkaca-kaca menambahkan, istrinya juga sempat mendapatkan SMS yang isinya mengatakan bahwa anaknya akan dijual ke Sumatera.

Secara terpisah, Suprihatin saat ditemui wartawan menceritakan bahwa setelah satu hari dibawa ke tempat orang tuanya di Kranggan,Piyungan, Nisrina lantas dibawa ke Jakarta. Dia sendiri mengaku ke Jakarta hanya sehari dan tidak memiliki tujuan.Sesampainya di sekitar kompleks Stasiun Tanah Abang dia membeli air mineral ditempat Aris.

Dari pertemuan dengan Aris, diakui Suprihatin, Aris menawarkan untuk mengasuh balita yang dia bawa dengan alasan tidak memiliki anak perempuan. Suprihatin lantas diberi uang Rp150.000 untuk membeli pakaian.”Begitu saya mau kembali ke Yogyakarta, saya diberi uang lagi Rp100 ribu dan anak itu sudah dibawa Aris,”katanya.

Terpisah, Aris selaku orang yang membawa Nisrina selama di Jakarta mengaku dia sama sekali tidak memiliki niat untuk membeli bayi itu. Dia berdalih, saat dia temukan, bayi yang dibawa Suprihatin dalam kondisi sakit dan lemas. Aris pun merasa iba dan muncul niatan untuk membantu. ”Saya hanya kasihan anak itu sakit, saya sendiri punya anak perempuan jadi salah kalau dibilang tidak punya,”kilahnya. muji barnugroho

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor