Awal 2019, Kasus DBD di Gunungkidul Meningkat 2 Kali Lipat

Gunungkidul - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Gunungkidul mengalami peningkatan hampir 2 kali lipat dibanding Januari tahun lalu. Kasus DBD paling banyak terjadi di Kecamatan Karangmojo dan Wonosari.

"Jumlah kasus DBD sampai akhir (Bulan) Januari 2019 ada 37 kasus, kalau pas Januari tahun lalu hanya 19 kasus. Jadi untuk kasus DBD di awal tahun ini memang ada peningkatan," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka kepada wartawan, Senin (4/1/2019).

"Dari 37 kasus itu paling banyak terjadi di (Kecamatan) Karangmojo dan Wonosari," imbuhnya.

Mengenai korban meninggal dunia akibat DBD di Kabupaten Gunungkidul, Priyanta menyebut pihaknya belum mendapat laporan. Namun, ia tak memungkiri bahwa tahun 2017 ada satu orang yang meninggal dunia akibat DBD.

"Sampai hari ini (Senin 4/2/1019) belum ada laporan kasus (Orang) meninggal (Karena DBD di Gunungkidul), dan semoga tidak ada. Untuk tahun lalu juga nihil korban meninggal karena DBD," ucapnya.

Disinggung mengenai adanya peningkatan kasus DBD dibanding bulan Januari tahun lalu, Priyanta menilai hal itu dipengaruhi faktor cuaca. Selain itu, ia mengungkapkan bahwa bulan-bulan ini masuk puncak siklus DBD.

"Puncak siklus bulanan DBD pada umumnya bulan Januari hingga Maret, karena seiring dengan curah hujan yang tinggi," katanya.

Karena itu, saat ini Dinas Kesehatan Gunungkidul terus mendorong gerakan 1 rumah 1 kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) kepada masyarakat. Dengan hal tersebut, ia berharap masyarakat terpicu untuk melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M di rumahnya masing-masing secara rutin.

"Selain itu kami juga mengajak masyarakat untuk menanam tanaman lavender dan serai di pekarangan rumahnya. Karena lavender dan serai masuk kategori tanaman pengusir nyamuk," pungkasnya.

Sumber : DetikNews Yogyakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Lowongan Kerja Parsley

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir