Ada Badai Lorna, Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Yogya

Yogyakarta - BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem dampak dari badai tropis Lorna yang saat ini berada di Samudera Hindia barat daya Pulau Jawa. Hujan dengan intensitas sedang-lebat diprediksi ada terjadi di sejumlah wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama sepekan ke depan.

"Aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) pada fase basah diprediksikan cukup signifikan terjadi dalam periode satu minggu ke depan. Kondisi tersebut dapat meningkatkan suplai massa udara basah di wilayah DIY," kata Kepala Stasiun Klimatologi Mlati BMKG DIY, Reni Kraningtyas dalam keterangannya, Jumat (26/4/2019).

"Adanya pusat tekanan rendah di perairan sebelah barat Sumatera, Tropical Storm (Badai Tropis) Loerna di Samudera Hindia barat daya Jawa, yang dapat menyebabkan terbentuknya daerah perlambatan dan pertemuan angin serta berpotensi terjadi hujan sedang-lebat di wilayah DIY," jelasnya.

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan sedang-lebat atau kategori cuaca ektrem yakni di Kabupaten Kulon Progo (Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang), Sleman (Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Kalasan, Berbah, Prambanan), Kota Yogya, Bantul (Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Piyungan) dan Gunungkidul (Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Patuk, Paliyan, Wonosari, Karangmojo, Semin, Ponjong).

Juga ada potensi gelombang tinggi 2.5-3.0 meter pada tanggal 26-29 April 2019 di wilayah pesisir selatan DIY.

Dengan adanya situasi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG DIY mengeluarkan beberapa imbauan pada masyarakat, yakni waspada potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor.

Waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang/roboh.

BMKG juga mengimbau masyarakat tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat/petir.

Selain itu, peningkatan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut juga harus diwaspadai terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di sekitar pantai, nelayan di laut dan wisatawan di pantai Selatan Yogyakarta.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, BMKG mengimbau nelayan untuk sementara waktu diimbau agar tidak melaut dan kepada wisatawan tidak mandi di laut hingga tinggi gelombang laut kembali kondusif (normal).

Sumber : DetikNews Yogyakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Lowongan Kerja Parsley

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir