UNBK di Bantul, 2 SMA Sempat Alami Gangguan Listrik

Bantul - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA di Kabupaten Bantul sempat terkendala masalah listrik. Tercatat ada 2 SMA Negeri yang mengalami masalah listrik saat UNBK berlangsung.

"Kendala tadi di SMA 1 dan SMA 2 Bantul sempat terjadi gangguan listrik, tapi hanya selama 5 menit saja dan saat ini sudah lancar kembali. Dan untuk secara keseluruhan, pelaksanaan UNBK di Bantul tidak ada gangguan yang berarti," ujar Kepala Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY Wilayah Bantul, Suhirman, Senin (1/4/2019).

Hal tersebut diungkapkan Suhirman disela-sela peninjauan UNBK di SMA 3 Bantul, Desa Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul. Karena itu Dikpora DIY mengimbau kepada seluruh SMA yang ada di DIY untuk mempersiapkan genset saat UNBK berlangsung.

Menurutnya untuk peserta UNBK tingkat SMA di Kabupaten Bantul sendiri mencapai 4.633 murid. Dari jumlah peserta tersebut, terdapat pula siswa tunarungu yang mengikuti UNBK di Bantul. Untuk siswa tunarungu sendiri mendapat perlakuan khusus saat mengerjakan soal.

"Untuk peserta UNBK yang tunarungu ada di SMA Muhammadiyah 1 Bantul sama SMA 1 Dlingo. Karena indera pendengarannya kurang maksimal, maka saat mengerjakan soal bahasa Inggris yang listening itu akan kami berikan teks untuk memudahkan pengerjaan soal," ujarnya.

Selain gangguan listrik, Suhirman menyebut ada dua SMA di Bantul yang harus digabung saat melaksanakan UNBK. Hal itu karena 2 SMA tersebut kekurangan murid.

"Ada 2 sekolah yang digabung saat UNBK, yaitu SMA Patria dan SMA Tumbuh. Digabung karena jumlah muridnya sedikit dan SMA Tumbuh belum terakreditasi. Untuk tempat UNBK, 2 SMA itu digabung ke SMA 1 Sewon (Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul)," katanya.

Suhirman menambahkan, dalam pelaksanaan UNBK tahun ini beberapa SMA seperti SMA 3 Bantul menggunakan kamera CCTV untuk memantau para murid saat mengerjakan soal UNBK. Meski menggunakan CCTV, pengawas UNBK tetap berada di ruangan UNBK.

"Dengan adanya CCTV di ruang ujian jadi bisa kelihatan sekali ada beberapa siswa yang memang perlu perhatian saat mengerjakan (UNBK). Karena itu Sekolah-sekolah sebaiknya memiliki dan memasang CCTV di ruang ujian," ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMA 3 Bantul, Suwarsono mengatakan, bahwa peserta UNBK di SMA 3 Bantul ada 187 murid yang terdiri sari 122 murid IPA, dan 65 muris IPS. Ratusan murid itu nantinya akan melaksanakan UNBK di 3 lab komputer yang dimiliki SMA 3 Bantul.

"Ada 3 lab komputer yang kami pakai untuk UNBK tahun ini. Untuk setiap lab berisi 20 unit komputer, sehingga untuk jumlah yang ikut UNBK ada 60 sekian," ujarnya.

"Dan karena hanya ada 3 lab komputer maka sistem pelaksanaan UNBK di SMA 3 dibagi 3 sesi mulai pagi sampai nanti jam 4 sore," imbuh Suwarsono.

Diwawancarai terpisah, Kepala Balai Dikmen Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY Wilayah Gunungkidul, Sangkin menuturkan, bahwa pelaksanaan UNBK tingkat SMA di Gunungkidul diikuti 2664 murid. Sedangkan untuk kendala selama pelaksanaan UNBK hari ini, Sangkin menyebut belum ada kendala yang berarti.

"Hanya ada 3 Sekolah yang UNBKnya menumpang Sekolah lain. Seperti SMA Pembangunan 4 Playen menumpang ke SMK Yappi Wonosari, SMA Pembangunan Wonosari menumpang ke SMA Ma'arif, Wonosari dan MA Ma'arif Nglipar menumpang ke SMK Trunajaya, Nglipar," ujarnya saat dihubungi wartawan, Senin (1/4/2019).

"Tiga Sekolah itu terpaksa menumpang karena sarananya masih belum memadai khususnya dalam hal peralatan dan masalah keterbatasan jumlah siswa," sambung Sangkin.

Sumber : DetikNews Yogyakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Lowongan Kerja Parsley