9 WN India di Sleman PDP Corona, Kemenag Cek Masjid yang Didatangi

Sleman - Sembilan dari 15 warga negara India yang menjalani rapid test dinyatakan pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona atau COVID-19. Saat ini Kementerian Agama (Kemenag) Sleman melakukan pendataan terhadap masjid-masjid yang sempat didatangi para jemaah tabligh itu.
"Ini kita sedang melakukan pendataan, melalui organisasi majelis tablig yang berpusat di Masjid Jami' Al Ittihaad, masjid-masjid mana yang pernah dikunjungi, atau tokoh-tokoh mana yang sempat kontak," kata Kepala Kantor Kemenag Sleman, Saban Nuroni saat dihubungi wartawan, Rabu (22/4/2020).

Saban menegaskan para jemaah tablig ini tidak termasuk klaster ijtima Gowa. Pasalnya sejak awal tujuan warga negara India itu ke Yogyakarta.

"Nampaknya tidak (ke Gowa). Karena sudah sejak Januari mereka (WNA India) sudah tiba di Yogyakarta dan tidak melakukan kunjungan ke Gowa," jelasnya.

Selama berada di Yogya, para jemaah tablig asal India ini sempat berkeliling di wilayah DIY. Dari penelusuran Kemenag Sleman, para WNA India itu sempat menyambangi wilayah Sleman dan Gunungkidul.

"Mereka berkeliling cuma di DIY, di Sleman, Gunung Kidul. Tapi paling banyak di Kabupaten Sleman ada di Pakem, Prambanan dan Kalasan, tapi di mana saja waktu itu kami masih belum tahu," ungkapnya.

Saban mengungkapkan 15 jemaah itu mulai tersentral Masjid Jami'Al-Ittihaad sejak bulan Maret dan tidak melaksanakan aktivitas tabligh.

"Sejak awal Maret itu sudah tersentral di Masjid Jami' Al-Ittihaad," ucapnya.

Selain mendata masjid yang sempat dikunjungi, pihaknya juga mendata warga sekitar yang sempat melakukan kontak. Untuk saat ini baru takmir masjid saja yang dilakukan rapid test.

"Kami akan data warga atau jemaah yang aktif salat di situ. Untuk takmir masjid itu tadi dari laporan ada 14 orang yang dilakukan tes," terangnya.

Sumber : detikNews Yogyakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Lowongan Kerja Parsley

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir